Selasa, 31 Juli 2012

Kelengkeng, Si Kecil yang Punya Banyak Manfaat

Kelengkeng atau lengkeng (Dimocarpus longan) merupakan tanaman buah-buahan yang berasal dari daratan Asia Tenggara. Tanaman yang muncul di daratan China ini merupakan keluarga buah rambutan dan leci. Dalam bahasa Mandarin, lengkeng disebut “ong ya guo” atau “long yan” yang berarti mata naga. Sementara di Indonesia buah ini populer dengan sebutan “mata kucing”.
Daging buahnya berbentuk bulat, berwarna putih bening, dan mengandung banyak air. Di tengah daging buah terdapat biji berwarna hitam atau cokelat tua. Daging buah lengkeng mengandung banyak zat gizi yang penting untuk kesehatan dan kesegaran tubuh. Ada sukrosa, glukosa, protein (nabati), lemak, vitamin A, vitamin B, asam tartarik, dan senyawa fitokimia (kimia tumbuhan) lain yang berguna bagi kesehatan.
Kombinasi senyawa-senyawa fitokimia ini melahirkan berbagai khasiat, antara lain, mengendurkan saraf. Buah ini memberikan rasa tenang sehingga berkhasiat mengatasi rasa gelisah, susah tidur, dan sulit berkonsentrasi.
“Kandungan fitokimianya berfungsi untuk mengendurkan saraf-saraf alias bisa memberikan efek penenang. Jadi, bagi anak kecil yang sulit tidur, makanlah kelengkeng. Gejala kecemasan (anxiety) atau pun sulit tidur dapat dikurangi dengan mengonsumsi lengkeng,” jelas Yunita, STP dari Herbal Nutrition Club Bandung, Dago Plaza, Bandung.
Lengkeng memiliki efek sedatif (menenangkan) yang dapat mengurangi debaran jantung yang terlalu keras. Lengkeng juga mengandung karbohidrat kompleks (sukrosa) dan glukosa sehingga bisa meningkatkan energi, menambah tenaga, mengurangi rasa lapar, hingga meningkatkan stamina.
“Protein yang dikandungnya pun dapat membantu menyehatkan usus dan memperbaiki proses penyerapan makanan hingga melancarkan buang air kecil,” terang lulusan IPB ini.
Buah lengkeng juga dapat memperkuat limpa, meningkatkan produksi darah merah, menambah nafsu makan, dan menambah tenaga. Karena itu, buah ini sangat baik dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang dalam proses pemulihan stamina setelah sakit. Apakah penderita diabetes boleh mengonsumsi buah ini? Tergantung dari setiap tujuan dari manfaat apa yang akan diambil dan resistensi seseorang terhadap senyawa gula. Mungkin ada pembatasan konsumsi gula untuk pengidap penyakit tertentu, seperti diabetes dan sebagainya,” terangnya.
Menurutnya, sebaiknya orang mengonsumsi buah lengkeng setiap hari sebanyak 250 gr (seperempat) buah lengkeng segar. Untuk mengatasi kecemasan (anxiety) dan susah tidur/gelisah, setiap hari minumlah 1 sendok makan saripati lengkeng (cairan atau sirup). Caranya, ambil 500 gr daging lengkeng segar dan 500 gr gula pasir, didihkan dalam air kurang lebih 500 ml, dan aduk hingga kental.
Lengkeng juga dapat mencerahkan mata dan menjaga kesehatan kulit (wajah). “Dampak negatif untuk orang pada umumnya tidak ada jika mengonsumsi kelengkeng secara berlebihan,” imbuhnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya lengkeng adalah buah-buahan penambah energi yang memiliki kandungan fitokimia, sehingga aman dikonsumsi, kecuali oleh orang yang mengidap penyakit degeneratif seperti gula.
Selain daging, akar, daun, dan bijinya juga bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit. Akar lengkeng bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi darah. Daun kelengkeng sebagai antiradang dan peredam demam. Dan bijinya bisa digunakan untuk menyembuhkan luka bakar.
(Genie/Genie/tty)
.

Paprika & Kayu Manis untuk Kurangi Kolesterol

Makanan yang mengandung kolesterol umumnya bercita rasa enak. Namun jangan salah, makanan berlemak yang mengandung kolesterol buruk untuk kesehatan. Agar terhindar dari kolesterol jahat namun tetap bisa mengudap makanan berlemak, sebaiknya tambahkan rempah-rempah seperti kunyit dan kayu manis.
“Makan berlemak terlalu sering akan membuat kadar trigliserida (kolesterol jahat) menjadi terlalu banyak sehingga risiko penyakit jantung meningkat. Kami menemukan bahwa dengan menambahkan rempah-rempah dalam makanan tinggi lemak dapat mengurangi trigliserida sekira 30 persen dibandingkan makanan yang sama namun tanpa rempah-rempah,” kata Sheila West, peneliti Penn State University seperti dikutip Dailymail, Sabtu (13/8/2011).
Untuk membuktikan hal tersebut, West dan timnya memberikan makanan selama 2 hari kepada 6 pria berusia 30-65 tahun yang mengalami obesitas namun sehat. Peneliti lalu menambahkan 2 sendok makan rempah-rempah kuliner ke dalam makanan yang hendak diteliti. Pada kelompok lain makanannya tidak ditambahkan rempah-rempah. Setelah itu darah dari partisipan diambil setiap 30 menit selama tiga jam.
“Dalam makanan berbumbu kami menggunakan rosemary, oregano, kayu manis, kunyit, lada hitam, cengkih, bawang putih bubuk dan paprika. Kami memilih rempah-rempah ini karena mereka mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat,” ungkap Ann Skulas-Ray, salah satu peneliti.
Ketika mengudap makanan yang memiliki campuran rempah-rempah antioksidan, diperoleh hasil aktivitas antioksidan dalam darah meningkat sebesar 13 persen dan respons insulin menurun sekira 20 persen.
West menyebutkan, banyak ilmuwan berpikir bahwa tekanan oksidatif berkontribusi untuk penyakit jantung, arthritis dan diabetes. Tapi antioksidan seperti rempah-rempah penting untuk mengurangi tekanan oksidatif sehingga mengurangi risiko penyakit kronis.
Lebih lanjut West mengungkapkan, dosis rempah-rempah yang digunakan setara dengan antioksidan yang terkandung dalam 5 ons anggur merah atau 1,4 ons cokelat hitam.
Skulas-Ray memastikan, bahwa menambahkan dua sendok makan rempah-rempah dalam makanan tidak akan membuat orang sakit perut.
“Mereka menikmati makanan dan tidak memiliki masalah pencernaan. Tapi para peserta diberitahu sebelumnya bahwa mereka akan makan makanan yang dibumbui dan mereka bersedia untuk melakukannya,” tutupnya.
Penelitian ini dimuat dalam Journal of Nutrition edisi terbaru dan didukung oleh McCormick Science Institute dan National Institute of Health di Amerika Serikat.

Seri Berpikir Holistik: Placebo Menciptakan Mujizat Penyembuhan

Kebanyakan ilmuwan dan praktisi kesehatan meremehkan efek placebo dalam pengobatan karena dirasa memberikan hasil minor atau tidak signifikan, bahkan hasilnya tidak bisa dipastikan. Alasan ini memang ada benarnya, namun perlu diketahui juga fakta lain dari efek placebo yaitu bisa memberikan mujizat kesembuhan tanpa memakai herbal atau obat yang mahal.
Dari bahasa Latin placebo = saya akan menyenangkan, efek placebo/Placebo Effect adalah suatu kondisi pikiran,perasaan dan keyakinan positif akan kesembuhan sehingga kondisi tersebut membuat tubuh meresponnya dengan memberikan dampak kesembuhan nyata.
Tapi ada juga yang disebut dengan efek nocebo/Nocebo Effect dikenal sebaliknya, yaitu pikiran, perasaan dan keyakinan “berharap menjadi sakit. Ini adalah kemungkinan menyakiti dan membiarkan tubuh kita menjadi sakit melalui kekuatan pikiran dan keyakinan kita.
Untuk membuat Anda lebih paham tentang pentingnya pikiran, perasaan, dan keyakinan positif untuk memunculkan mujizat kesembuhan, saya berikan 2 kasus efek placebo dalam penyembuhan kanker dan kebotakan.
.
KANKER PAYUDARA SEMBUH DENGAN PIKIRAN POSITIF
Dalam buku Pierre Franckh, “Wunschgeschichte fuer die Seele”, seorang wanita penderita kanker mengirim surat kepada Pierre tentang kesembuhannya oleh karena pikiran positifnya. Demikian isi suratnya:
Hallo semuanya,
Saya menderita penyakit kanker. Di seluruh tubuh saya, terdapat anak-anak tumor (metastasis). Tidak ada yang bisa dilakukan lagi. Para dokter menerangkan kepada saya, jika saya beruntung, saya masih bisa hidup empat sampai enam bulan lagi. Saya harus menjalani kemoterapi dan penyinaran untuk memperbaiki kualitas sisa hidup saya. Setelah beberapa hari membiarkan keadaan seperti itu, saya memutuskan untuk mengubah sikap. Tentunya, hal ini mengejutkan suami dan orang-orang di sekitar saya. Saya beranggapan bahwa hidup saya akan berlalu, jika waktunya memang sudah tiba.
Saya tidak mau meninggal dengan sangat menderita karena kemoterapi. Saya menerima penyakit yang saya derita, saya menyikapinya dengan penuh kesadaran, dan bersyukur atas kehidupan yang telah diberikan kepada saya hingga saat ini. Tidak pernah sebelumnya saya merasakan hal itu. Hidup saya dulunya seperti berada pada jalur cepat, khusus untuk mendahului. Pekerjaan adalah segalanya bagi saya. Namun tiba-tiba, semuanya kini sudah tidak ada artinya lagi.
Saya menyesuaikan diri untuk suatu kesembuhan. Saya tinggal di desa dan ingin menghabiskan waktu-waktu terakhir saya untuk mendapatkan ketenangan batin. Lalu saya mulai menikmati hidup saya secara intensif, dengan penuh kesadaran bahwa setiap hari adalah merupakan sebuah hadiah bagi saya. Saya tidak lagi hidup untuk suami atau atasan saya. Saya berhenti menjalani kehidupan seperti itu. Kebetulan, teman saya yang juga seorang dokter, sangat mendukung saya secara mental untuk menjalani kehidupan seperti sekarang. Setelah satu tahun berlalu, kini tidak ada lagi metastasis (anak-anak tumor) dalam tubuh saya, dan tidak bisa lagi dibuktikan bahwa saya menderita kanker payudara.
Kornelia
.
KEBOTAKAN SIRNA KARENA BERBICARA RUTIN DENGAN RAMBUT
Dalam bukunya berjudul “Das Gesetz der Resonanz”, Pierre Franckh menceritaka pengalamannya sendiri tentang efek placebo yang menciptakan “mujizat unik” atas kebotakannya:
Saya sudah pernah mengalami dan merasakan sendiri hasil dari pengaruh berbicara dengan tubuh sendiri.
Pada saat saya berusia 17 tahun, saya memiliki rambut pirang dan panjang sebahu. Itu satu-satunya kebanggaan saya dan suatu ekspresi perwujudan dari revolusi masa muda saya. Saat itu adalah masanya The Beatles, The Rolling Stones, Woodstock, Jimmy Hendrix dan The Doors. Lalu ada The Byrd, The Mamas & Papas, The Beach Boks, dan saya. Saya adalah salah satu dari sedikit pemuda seusia saya yang boleh memiliki rambut panjang seperti itu. Orang-orang banyak yang kagum, bahkan iri kepada saya. Saya bermain gitar dalam sebuah band dan menyelami kebebasan dari Flower Power Generation.
Lalu terjadilah musibah itu… Rambut saya mulai rontok! Saya jelas sekali mengalami kebotakan. Terdapat sebuah lingkaran atau bulatan yang khas di kepala saya, yang tidak hanya kelihatan mengerikan. Bagi saya yang terkenal sebagai pemimpin hippies, hal itu juga terlihat sangat aneh dan memalukan. Saya merasa terkejut, sedih, dan sangat kecewa.
Lalu secara diam-diam saya mulai mengunjungi beberapa studio rambut di Muenchen untuk berkonsultasi dan menanyakan penyebab dari kerontokan rambut tersebut. Salah satu studio rambut bahkan sempat menyarankan kepada saya untuk melakukan pencangkokan (implantasi) rambut dengan biaya yang sangat mahal. Saya juga memeriksakan rambut saya ke beberapa klinik rambut di Muenchen. Akhirnya, bisa dipastikan bahwa saya memang memiliki bakat untuk mengalami kebotakan, meskipun mungkin waktunya terlalu cepat di usia saya ketika itu.
Lalu dimulailah malam-malam yang penuh dengan tangisan keputusasaan. Saya sungguh-sungguh tidak bisa dan tidak ingin menerima kenyataan itu. Tapi semuanya sudah terjadi dan tidak bisa diubah lagi.
Untuk mencari uang dan membiayai sendiri kuliah psikologi saya yang amat mahal saat itu, maka saya bekerja pada beberapa penyelenggara kuliah psikologi itu sendiri jika mereka mengadakan seminar. Oleh karena itu, saya bisa mengenal dari dekat beberapa psikolog seperti Luescher, Konrad Lorenz, Erich von Daeniken, dan lain-lain. Dengan cara ini pulalah saya berkenalan dengan seorang guru spiritual. Dia memerhatikan bahwa suatu hari saya bekerja tanpa semangat dan tidak berkonsentrasi. Tidak heran, karena saat itu saya memang sedang tertekan. Bahkan ibu saya pun, yang setiap hari menghibur dan membujuk saya, tidak bisa menolong saya keluar dari masalah ini. Ketika guru spiritual tersebut bertanya kepada saya, apa yang membuat saya begitu merasa tertekan, saya menunjukkan kepadanya dengan sedih, lingkaran di tengah-tengah kepala saya yang mulai botak, yang dikelilingi oleh rambut pirang saya yang panjang sebahu.
Dia melihat saya dengan sorot mata terkejut penuh Tanya. Ternyata dia masih belum bisa mengerti, masalah apa yang sedang saya hadapi. “Di sini”, saya lalu berteriak sambil mulai meneteskan air mata dan menunjukkan daerah kepala saya yang mulai botak. Guru spiritual tadi hanya tertawa, lalu berkata, “Mengapa Anda tidak mencoba berbicara dengan rambut-rambut Anda?” Saya beranggapan bahwa perkataannya tadi sungguh-sungguh menyakitkan dan tidak pada tempatnya, sehingga saya lalu meninggalkannya begitu saja.
Keesokan harinya, saya bertemu lagi dengannya kembali bertanya apakah saya sudah berbicara dengan rambut saya. Saya baru saja ingin menunjukkan kemarahan saya kepadanya karena merasa tersinggung, ketika saya menyadari bahwa dia berkata dengan sungguh-sungguh dan sama sekali tidak bermaksud mempermainkan saya. Dia lalu menganggukkan kepalanya dan berkata, “Anda bisa berbicara dengan banyak orang dan saya perhatikan kalau Anda adalah seorang pembicara yang baik. Mengapa Anda tidak berbicara dengan diri Anda sendiri? Mengapa Anda lebih percaya kepada dokter dan orang lain daripada kepada diri sendiri? Tidak seorang pun yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap kita, selain diri kita sendiri. Saya tidak akan memberikan tanggung jawab terhadap tubuh saya kepada orang lain. Saya akan selalu memegangnya sendiri. Tapi, tentu saja itu semua adalah keputusan Anda.” Dia tertawa dan kembali mempersiapkan pekerjaannya.
Lalu, pada malam harinya saya mulai berbicara dengan rambut-rambut saya, meskipun pada awalnya saya merasa aneh dan lucu. Saya berkata pada rambut-rambut saya, di mana mereka harus tumbuh. Lalu saya membayangkan, bagaimana bagian kepala yang mulai botak itu akan kembali ditumbuhi rambut. Paling tidak, hal ini menumbuhkan keberanian dalam diri saya. Esok harinya adalah hari keberangkatan guru spiritual tadi. Dia hanya memandang saya dengan singkat dan melihat suatu keyakinan di mata saya. “Bagus,” katanya, “Anda ternyata telah memulainya.” “Ya”, saya menjawabnya dan tiba-tiba merasa tidak ada lagi hal yang aneh dan perlu ditertawakan.
“Baik”, katanya lagi, “tapi ingatlah, ini baru awal dari sebuah perjalanan. Itu hanyalah rambut-rambut Anda. Jangan lupa, mereka hanya jaringan-jaringan yang mati. Bayangkan apa yang bisa Anda lakukan dengan jaringan-jaringan yang hidup.”
Sejak saat itu, setiap pagi dan malam hari saya selalu berbicara dengan rambut-rambut saya. Dan tiba-tiba, seminggu kemudian saya melihat rambut-rambut halus mulai tumbuh di bagian kepala yang botak itu. Empat belas hari setelah itu, bulu-bulu halus tadi mulai tumbuh lebat. Selama sebulan saya terlihat lucu sekali, karena bulatan di tengah-tengah kepala saya mulai ditumbuhi rambut yang lebat menyerupai sikat. Sementara disekelilingnya tumbuh rambut panjang sampai ke bahu. Dan enam bulan kemudian, rambut saya telah tumbuh kembali dengan sempurna.
Kini di usia 55 tahun, saya masih memiliki rambut yang tebal dan lebat. Bagi saya, hal itu sungguh tidak aneh. Saya hanya merasa kagum pada kenyataan bahwa sebenarnya saya telah melupakan kejadian tersebut. Dalam pandangan saat ini dan dengan pengetahuan yang ada sekarang, semuanya bisa dimengerti dan diterangkan dengan logis. Dulu, saya berpikir bahwa guru spiritual tersebut telah sedikit membantu saya dengan kemampuan ilmu gaib yang dimilikinya. Kini, saya tahu bahwa dia hanya membantu saya untuk mempercayai kekuatan yang ada dalam diri kita sendiri.
Meskipun peristiwa ini sudah lama saya lupakan, tapi sejak saat itu saya membiasakan diri untuk berkomunikasi dengan tubuh saya. Jika kita ingin sehat, maka hal ini bukanlah suatu keinginan yang hanya kita ucapkan sekali saja, lalu melupakannya. Ini adalah suatu keinginan yang harus kita pikirkan secara terus-menerus.
 .
GUNAKAN IMAN DALAM SEMUA PENGOBATAN
Ya, benar. Gunakanlah iman dalam semua pengobatan yang Anda lakukan, sama seperti yang terlihat dalam contoh 2 kasus di atas. Ungkapan “Anda adalah apa yang Anda pikir” menjadi suatu kebenaran di sini.
Beberapa mujizat bisa tercipta karena efek placebo. Efek Placebo muncul karena iman/keyakinan. Keyakinan muncul karena perasaan dan pikiran positif.
Jadi walaupun placebo tidak memiliki hasil yang PASTI, kita tidak bisa meremehkannya juga karena toh tidak ada yang pasti di dunia ini. Obat sintetis, herbal, suplemen dan operasi pun juga tidak memiliki hasil yang PASTI karena kesembuhan itu adalah ijin dan karunia Tuhan.
Dalam konsep pengobatan medis holistik, placebo dari pikiran, perasaan dan keyakinan positif HARUS dijunjung SAMA dengan obat sintetis, herbal, suplemen dan operasi.
Healindonesia, Dt Awan (Andreas Hermawan)

Nutrisi Susu Kambing Setara dengan Susu Manusia

Penelitian terbaru yang dilakukan peneliti Spanyol menemukan bahwa susu kambing memiliki nilai nutrisi yang setara dengan susu manusia.
Para peneliti dari Departemen Fisiologi University of Granada dan Institut Gizi dan Teknologi Pangan berkoordinasi dengan Prof Margarita Sanchez Campos telah membuktikan bahwa susu kambing memiliki karakteristik gizi bermanfaat bagi kesehatan.
Penderita anemia yang mengonsumsi susu kambing secara rutin akan mengalami pemulihan. Susu kambing meningkatkan penggunaan gizi zat besi dan meningkatkan regenerasi hemoglobin. Ditemukan pula susu kambing memiliki banyak nutrisi yang berperan sebagai kasein yang membuatnya mirip dengan susu manusia. Susu kambing juga mengandung sedikit alpha kasein 1 yakni senyawa yang bertanggung jawab atas alergi sebagian besar sapi susu. Oleh karena itu, susu kambing termasuk HA atau hypoallergenic.
“Karena itulah, di beberapa negara, formula ini digunakan sebagai dasar untuk pengembangan susu formula bayi,” kata para peneliti seperti dikutip dari Sciencedaily (19/5). Selain itu, manfaat lain susu kambing mengandung sejumlah besar oligosakarida dengan komposisi yang sama dengan susu manusia. Senyawa ini mencapai usus besar dan bertindak sebagai prebiotik dengan membantu mengembangkan flora probiotik yang bersaing dengan flora bakteri pathogen agar menghilang.
Susu kambing mengandung laktosa yang lebih rendah 1 persen daripada susu sapi. Para peneliti menambahkan bahwa susu kambing kaya akan kalsium dan fosfor. Susu ini juga memiliki lebih banyak kandungan seng dan selenium yang berkontribusi penting terhadap pertahanan antioksidan dan untuk pencegahan penyakit neurodegeneratif.
Oleh karena itu, para peneliti menganggap bahwa konsumsi rutin susu kambing harus dipromosikan kepada penduduk dunia.
.

Terapi Oksigen, Pemusnah Virus, Bakteri, dan Kanker

Artikel berikut merupakan ringkasan karya Ed McCabe yang lebih luas. Buku pertamanya yang diterbitkan sendiri, “Oxygen Therapies, A New Way of Approaching Disease” yang laris, telah terjual lebih dari 250.000 kopi, dari mulut ke mulut. Dia juga telah tampil dalam 2000 siaran TV, radio, dan seminar.
Anda bisa membaca artikel ini di buku “Suppressed Inventions & Other Discoveries” (terjemahan Indonesia) karya Jonathan Eisen.
Dari artikel ini Anda akan mendapati keefektifan terapi oksigen dalam membunuh berbagai mikroba termasuk virus, bakteri, dan fungi yang diasosiasikan dengan HIV/AIDS. Artikel ini akan membeberkan rahasia lainnya bagaimana bisa sembuh dari AIDS tanpa memakai obat kimia ARV. Tidak hanya masalah mikroba, terapi oksigen juga akan meningkatkan daya penyembuh tubuh untuk menyembuhkan berbagai penyakit termasuk kanker.
.
Terapi Oksigen, Pemusnah Virus
Oleh: Ed McCabe
Ada cara yang belum terlalu dikenal tetapi sangat sederhana untuk mengobati hampir seluruh penyakit. Demikian sederhananya sehingga cara itu menggelitik pikiran kita. Tidak seperti sel sehat manusia yang menyukai oksigen, sebagian besar bakteri dan virus primitif, termasuk HIV dan lainnya yang ditemukan pada kanker, AIDS, Ebola, bakteri pemakan daging, kelelahan yang kronis, tuberculosis, rematik, dan sederet penyakit lain, seperti kebanyakan kehidupan lebih rendah mulai dari virus dan bakteri, tidak tahan terhadap oksigen. Bakteri dan virus hampir seluruhnya anaerobic. “Anaerobic” berarti mikroba ini tidak bisa hidup dalam oksigen.
Apa yang akan terjadi pada virus dan bakteri anaerobic primitif yang menyebabkan penyakit bila mereka sepenuhnya dikelilingi oleh oksigen murni yang sangat energik untuk waktu yang lama? Bagaimana jika bentuk khusus oksigen (O2) ini, atau bentuk medisnya yang lebih tinggi yang disebut “ozon” (O3), dalam jumlah cukup, secara perlahan dan hati-hati diperkenalkan secara langsung ke dalam tubuh hari demi hari, setiap hari, selama beberapa bulan, dengan metode konsentrasi tinggi yang biasanya melewati paru-paru, dan memenuhi setiap sel tubuh dengan oksigen? Semua kuman dan mikroba yang terkait dengan penyakit atau penyebab penyakit yang tidak dapat hidup dalam oksigen, juga tidak hidup dalam jaringan dan cairan tubuh beroksigen. Jadi, betapa sederhana bukan? Sungguh mengherankan, Anda tidak pernah diberitahu soal ini.
Apa yang akan terjadi pada HIV dalam tubuh Anda, jika virus itu secara terus – menerus dikelilingi oleh oksigen, atau bentuknya yang lebih tinggi, ozon? Simak The Journal of The American Society of Hematology, edisi 11 Oktober 1991 dalam artikelnya, “Inactivation of HIV type 1 by Ozone in vitro” (halaman 1881): “Ozon, bentuk oksigen yang lebih tinggi, melemahkan aktivitas virus HIV sebanyak 97-100%, dan tak berbahaya bagi sel normal, jika digunakan secara tepat.” Apa yang sekarang bisa diperbuat oleh obat-obatan AIDS yang diresepkan secara berlebihan jika dibandingkan dengan klaim ini dalam hal efektifitas dan keamanannya?
Saya baru saja berbincang via telepon dengan salah seorang penderita dari sederet penderita AIDS yang gagal menjalani pengobatan beracun, dan pada akhirnya mengonsumsi ozon. Secara tipikal, organ hatinya telah rusak sebelum ia mengonsumsi ozon. Kini, ia rela mencari pilihan lain (jika mereka segera mencarinya). Tetapi sayangnya, penyangkalan dan membiarkan orang lain (dokter) bertanggung jawab bagi kesejahteraan Anda pribadi, telah berakar kuat dalam masyarakat kita. Ozon tidak dikenal di negeri ini oleh Anda dan dokter Anda, disebabkan oleh pengaruh perusahaan obat-obatan yang menguasai sistem perawatan kesehatan kita dan media. Mereka bukanlah teman Anda. Ozonlah teman Anda. Dalam bahasa Yunani, ozon diterjemahkan sebagai “nafas Tuhan”. Jutaan dosis ozon telah diberikan oleh RIBUAN dokter di Eropa selama 50 tahun lalu dengan sangat aman. Mengapa penggunaannya tidak diajarkan di sekolah kedokteran di Amerika Serikat ini?
Kelima puluh atau lebih terapi oksigen memiliki metode tindakan yang sama. Hal penting dalam terapi oksigen adalah selalu membanjiri tubuh secara perlahan dan terus meningkat dengan atom oksigen tunggal alam. Oksigen atom tunggal dan produknya adalah oxidizer (pembakar) yang penuh energi – mereka “membakar” atau mengoksidasi produk ampas penyebab penyakit, racun dan polusi lain, serta mengeluarkannya dari tubuh.
Jika tubuh Anda tidak mengeluarkan sendiri racun dengan efisiensi 100%, maka sebagian ampas masih akan tetap tertinggal di dalam tubuh. Setelah beberapa lama, ia akan menumpuk di dalam tubuh Anda, menyediakan tempat bagi berkembangnya berbagai penyakit karena polusi di dalam yang menumpuk. Inilah sebabnya Anda akan menderita banyak penyakit seiring bertambahnya usia. Inilah penyebab utama semua penyakit. Hal ini sangat penting. Ingatlah ini karena wabah virus semakin memburuk dan udara semakin tak mampu menjaga kita. Tubuh Anda secara alamiah tak lagi memiliki atau mendapatkan cukup oksigen yang energik dan bersih. Tubuh Anda tidak lagi bisa mengeluarkan sampah yang menyebabkan penyakit.
Sebagai contoh tentang betapa bagian dalam tubuh kita semakin kotor, saya telah menyaksikan ratusan pasien AIDS, kanker, rematik, dan penyakit lain menjalani terapi oksigen atau ozon. Ketika mereka memulai, darah mereka kotor “berlumpur”, berpenyakit, dan kosong kandungan oksigen sehingga berwarna hampir HITAM. Dengan memberi oksigen/ozon medis kepada mereka setiap hari, dan setelah beberapa minggu proses detoksifikasi dengan pengoksidasian/pemberian oksigen, darah mereka mulai berubah menjadi MERAH cerah, bersih dan HIDUP sepenuhnya.
Atom oksigen juga membakar kuman (mikroba) yang tidak bisa melindungi diri mereka sendiri terhadap kekuatan oksidasinya. Tidak seperti sel manusia normal yang berkembang dan bersifat khusus, kuman, mikroba, dan semua parasit adalah bentuk kehidupan primitif yang lebih rendah. Sel tubuh yang normal melindungi diri mereka dari pembakaran atau efek pengoksidasian dari oksigen dengan menghasilkan dan menggunakan pelapis antioksidan secara alamiah sebagai pelindung mereka sendiri. Sel normal menyelimuti mereka sendiri dengan pelapisan yang mengisolasi dan melindungi, yang tidak dimiliki oleh kuman primitif dan sel kanker sekalipun. Dengan mencari apapun yang bukan merupakan sel sehat manusia yang normal untuk dibakar, oksigen adalah pemburu alamiah, musuh bakteri dan virus yang mematikan, dan juga sel yang mati, sekarat, beralih bentuk, atau berpenyakit seperti yang ditemukan pada kanker.
Secara alamiah, terapi oksigen paling baik digunakan sebagai pencegah bertipe pelengkap pemeliharan. Dengan menjaga kadar oksigen tetap tinggi di dalam cairan tubuh Anda, kita menjauhkan penyakit anaerobic untuk tidak tumbuh berkembang. Jika mereka tidak bisa hidup di dalam oksigen, mereka tidak akan hidup di dalam jaringan yang sangat beroksigen. Jika seseorang menggunakan terapi ini secara benar dan dalam jangka waktu lama, maka cairan internalnya akan kaya oksigen. Sebagian besar orang yang cukup oksigen di dalam cairan tubuhnya, yang saya kenal secara pribadi, tidak pernah mengalami flu lagi.
Ketika terapi oksigen diperlukan sebagai metode untuk mengembalikan kesehatan pasien, mereka telah sepenuhnya membuktikan diri, berdasarkan ribuan wawancara yang telah saya lakukan dengan pelaku nyata terapi ini. Tambahan pula, literatur medis dunia dipenuhi oleh bukti tentang terapi oksigen/ozon yang tidak mahal dan sangat efektif, dan oksigen telah terbukti sangat aman dan alamiah bila digunakan sesuai petunjuk. Untuk dokumen lebih lanjut, termasuk lebih dari 100 referensi medis, silahkan hubungi The Family News di Miami, telepon (305) 759-9500.
Sekitar 66 persen dari tubuh adalah air. Bagian dalam tubuh kita menyerap cairan, dan organ tubuh kita sebagian besar adalah air serta mengapung dalam lautan internal kita. Dalam dunia kedokteran, gas oksigen/ozon menjadi gelembung-gelembung sangat kecil yang secara perlahan masuk ke dalam cairan tubuh di bagian dalam diri Anda untuk memurnikannya melalui berbagai metode.
Metodenya sederhana. Dalam metode praktik dokter yang paling sederhana, para dokter menginjeksikan jumlah dan konsentrasi ozon tertentu secara perlahan ke dalam darah, ketika pasien tertelungkup. Dalam “authohemotherapy” sebagian darah dikeluarkan, diozonisasi, dan dikembalikan ke dalam tubuh. Orang Jerman menyukai metode ini, tetapi menurut pengamatan saya, metode ini tidak efisien, berbiaya tinggi, dan lambat jika dibandingkan dengan metode yang lebih baru, yang juga sangat aman ketika digunakan secara benar.
Metode sirkulasi ulang yang lebih baru ini adalah kesukaan saya. Dan menurut semua wawancara yang telah saya lakukan, ini adalah yang paling efektif. Dengan menerapkan metode ini, darah pasien yang menderita sakit, terus-menerus disirkulasi di dalam kamar berisi ozon. Dan ampas atau sisa pathogen serta toksin yang teroksidasi disaring dan dibuang. Semua ini terjadi di luar tubuh, dan kemudian darah segar berwarna merah cherry dikembalikan ke dalam tubuh dalam waktu nyata dan terus-menerus, sebagaimana dalam sistem pemilik Medizone Inc., Polyatomic Apheresis Ltd. Cara ini, di mana sebagian besar tindakan terjadi di luar tubuh adalah cara yang terbaik. Dengan demikian, organ tubuh, seperti hati, tidak harus menanggung beban tambahan dari proses penghilangan racun dalam sistem, khususnya karena obat-obatan beracun yang diresepkan telah melemahkan atau merusak organ tubuh. Sayangnya, metode sirkulasi ulang baru ini mahal, dan saat ini hanya tersedia di luar Amerika.
Di sini, banyak pasien AIDS yang telah berhasil dan saya wawancara melaporkan bahwa dokter mereka mengarahkan mereka untuk mengkombinasikan penyuntikan, karung sauna, dan pengisapan melalui anus (rectal insufflations). Sebagian besar orang membeli generator ozon bertipe plasma dingin yang tersertifikasi dan terkait dengan benar (tidak pernah menggunakan generator pijar ultraviolet yang kekuatannya kecil) dan memasangnya untuk diisi oksigen medis murni sebagai gas yang dimasukkan dan menghasilkan konsentrasi gas oksigen/ozon sebesar 27 sampai 42 mikrogram per kubik millimeter mereka sendiri secara lokal. Mereka membeli generator ozon tingkat medis yang setara buatan Eropa “secara gelap” (black market) di Amerika karena FDA tidak akan menyetujuinya, juga disebabkan oleh politik kendali dari perusahaan obat. Orang-orang ini memberikan oksigen/ozon murni dalam jumlah dan kualitas tertentu ke dalam tubuh mereka, atau merendam sebagian besar atau beberapa tubuh mereka di dalam kantung berisi gas itu. Ingat, jangan pernah menghirup ozon berkonsentrasi tinggi, karena paru-paru kita melakukan penghilangan racun terlalu cepat dan akan mengalami edema (penimbunan cairan secara berlebihan di antara sel-sel tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh).
Sel paru-paru secara protektif membesar jika diberikan ozon berkonsentrasi terlalu tinggi, yaitu kadar yang ada di atas batas yang ditemukan di alam. Kemudian, mereka menggunakan gas yang dilembabkan ini untuk memasukkan ozon ke dalam tubuh mereka sendiri melalui rectal insufflations, di mana gas ozon/oksigen dengan konsentrasi, durasi, tekanan, dan volume tertentu masuk ke dalam usus kosong yang mengalirkan ozon/oksigen ke dalam darah.
Kemudian, ada metode “kantung sauna ozon”, yang memenuhi pembuluh kapiler pada kulit, atau mereka memiliki petugas yang terlatih dengan baik yang secara perlahan menyuntikkannya pada mereka, juga dalam konsentrasi dan volume tertentu. Demi keamanan, penyuntikan yang sangat lambat seperti ini harus selalu dilakukan ketika pasien berbaring tertelungkup sebelum, selama, dan setelahnya.
Sebagian orang mandi atau meminum makanan yang mengandung hydrogen peroksida yang sangat larut (yang memecah menjadi air dan melepas oksigen ke dalam darah), atau cairan dan bubuk beroksigen baru. Masing-masing metode memiliki konsentrasi, volume, durasi, dan efek tertentu, jadi bekerjasamalah dengan terapis oksigen yang terlatih dengan baik agar aman. Buku, tape, dan video saya menjelaskan semua ini secara lebih rinci.
Lebih dari delapan tahun lamanya, saya telah melihat begitu banyak orang menyembuhkan bagian tubuhnya yang terinfeksi dan masalah lain dengan menjalani terapi oksigen atau ozon. Namun, mereka terhenti pada protocol sepenuhnya, yakni: melakukannya setiap hari, biasanya terapi ke-4, dalam dosis yang benar, dan konsentrasi yang benar, serta mengombinasikannya dengan oksigen signifikan lain berbasis modalitas, pola makan yang tepat, antioksidan, mineral colloidal, dan enzim. Orang yang hanya “mencoba-coba”, atau mereka yang benar-benar tidak pernah mencobanya, merupakan segelintir orang yang bersikap negatif terhadap metode ini. Bahkan dengan adanya kelompok orang seperti itu yang berkeliaran, kini, istilah yang saya temukan – “Terapi Oksigen” – yang juga menjadi judul buku pertama saya, adalah kata domestik di antara mereka yang memiliki pengetahuan dengan baik, serta ribuan advokat kesehatan kini menggunakan terapi ini untuk mereka sendiri dan bahkan mempromosikannya. Pasti ada sesuatu pada apa yang telah saya ajarkan.
Jika Anda memutuskan untuk memulai terapi oksigen yang membahagiakan ini, ingatlah fakta berikut: menurut beberapa dari ribuan wawancara yang saya lakukan dengan orang yang telah berhasil menggunakan terapi oksigen di seluruh dunia, mereka terlebih dahulu mempelajari, memahami filsafat, dan menggunakan terapi secara penuh; dan kemudian mereka menerapkannya secara benar, terus-menerus, secara perlahan, dan dalam jangka waktu lama.
.
Di Mana Mendapatkan Terapi Oksigen/Ozon?
Seperti Anda lihat dari artikel di atas, terapi ozon juga efektif dalam membunuh bakteri, virus, dan fungi apapun, termasuk segala mikroba yang berhubungan dengan HIV/AIDS. Tidak seperti obat-obatan kimia yang selama ini tidak mampu untuk menyembuhkan secara tuntas/total, terapi oksigen merupakan pengobatan alami yang aman tanpa efek samping. Kini para penderita HIV/AIDS memiliki tambahan harapan untuk bisa sembuh secara total dari penyakit mereka.
Nah, kabar baiknya adalah Anda bisa mendapatkan terapi oksigen atau ozon ini di beberapa kota besar Indonesia. Untuk mendapatkan alamat klinik terapi ozon bisa dicari via Google Search dengan mengetikkan kata kunci “terapi ozon<spasi>nama kota besar terdekat”.
Ada juga suplemen ozon bernama Hydroxygen Plus, juga bisa dicari via Google Search dengan mengetikkan kata kunci “Hydroxygen Plus Indonesia”.
Karya lain dari Ed McCabe tentang Terapi Oksigen bisa Anda temukan di link http://www.oxygenhealth.com/
Untuk pemesanan formula, suplemen beroksigen, dan peralatan terapi oksigen dari Amerika langsung, bisa Anda temukan di link http://www.oxygenamerica.com/
Healindonesia, Dt Awan (Andreas Hermawan)

Bahaya Minyak Kedelai Bagi Kesehatan

Kacang kedelai mengandung minyak sekitar 20%. Untuk bisa menghasilkan minyak kedelai, kacang kedelai dilumat terlebih dahulu, lalu dilarutkan dengan heksan supaya muncul minyaknya. Sisa-sisa ampasnya biasanya digunakan untuk pakan hewan.
Minyak kedelai mendapatkan urutan kedua sebagai minyak yang paling banyak diproduksi di dunia. Sangat banyak yang dijual diberbagai negara sebagai minyak nabati, adalah minyak kedelai. Minyak kedelai dipercaya sebagai sumber yang kaya akan vitamin E dan vitamin K. Tidak seperti produk kedelai lainnya seperti misal: tahu, tempe, dan kecap, minyak kedelai sebenarnya tidak mengandung fitoestrogen.
Konsumsi Minyak Kedelai Berhubungan dengan Kanker Payudara
Minyak kedelai mengandung berbagai asam lemak utama seperti asam linoleic (51%), asam oleic (23%), asam palmitic (10%), asam alpha-linolenic (7%), dan asam stearic (4%). Asam Linoleic, adalah suatu asam lemak jenis omega-6, yang sering jadi makanan lemak tak jenuh ganda di berbagai negara. Ia banyak ditemui di hampir semua yang kita makan, termasuk daging, sayur, minyak sayur, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, sereal, dan roti.
Asam Linoleic merupakan pencetus produksi asam arachidonic (dan eicosanoid yang berasal dari asam arachidonic). Hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran, yaitu pola makan yang terlalu banyak asam linoleic akan meningkatkan kadar asam arachidonic dan eicosanoid di dalam tubuh sehingga bisa mengakibatkan kanker, sakit jantung, peradangan, dan penyakit lainnya.
Asam arachidonic juga bisa meningkatkan hormon estrogen. Dalam suatu penelitian, asam linoleic telah terbukti meningkatkan pertumbuhan tumor pada payudara tikus-tikus.
Asam alpha-linolenic merupakan jenis asam lemak omega-3. Efek perlindungan terhadap kanker payudara dari omega-3 sangat bergantung dari jumlah perbandingan dengan omega-6, dimana secara resmi ditentukan rasio omega-6 dan omega-3 adalah 2:1 atau dibawah itu. Namun, rasio omega-6 dan omega-3 dalam minyak kedelai adalah 7:1.
Uap Minyak Kedelai Mengandung Racun
Beberapa penelitian di Asia telah memfokuskan efek karsinogen (penyebab kanker) dari uap dan asap berbagai minyak goreng. Minyak kedelai ditemukan membentuk kimiawi 4-hydroxy-2-trans-nonenal, yaitu suatu zat beracun dari peroksida asam linoleic, pada saat dipanaskan di suhu 365 derajat Fahrenheit, dengan demikian tidak dianjurkan dipakai untuk keperluan menggoreng sampai kering (deep frying).
Penelitian lain menemukan bahwa minyak kedelai menghasilkan lebih banyak zat karsinogen polycyclic aromatic hydrocarbon dalam asapnya selama proses pemanasan dibandingkan minyak kanola dan minyak bunga matahari. Menghirup uap dan asap dari minyak goreng disinyalir dapat meningkatkan resiko kanker paru-paru oleh berbagai penelitian di Cina.
Proses Hidrogenasi yang Meningkatkan Kolesterol Jahat
Minyak kedelai terhidrogenasi banyak ditemukan di makanan olahan dan makanan restoran. Minyak kedelai yang diproses dengan hidrogenasi sebagian perlu dihindari, karena proses ini meningkatkan daya tahan minyak untuk penyimpanan dan mengurangi kebutuhan untuk disimpan dalam pendingin.
Hidrogenasi sebagian akan menghasilkan asam lemak trans, yang dapat meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol “jahat”) dan menurunkan kolesterol HDL (kolesterol baik), dengan demikian meningkatkan resiko penyakit jantung. Konsumsi asam lemak trans juga berhubungan dengan meningkatnya resiko kanker payudara. Disamping itu, mengonsumsi minyak kedelai dapat meningkatkan penebalan sel darah.
Mengonsumsi Makanan Apapun yang Mengandung Minyak Kedelai akan Meningkatkan Resiko Kanker
Studi terbaru di Mei 2011 yang dipublikasikan oleh Indian Journal of Medical Research memberitahu bahwa konsumsi makanan yang mengandung minyak kedelai dapat menaikkan resiko kanker dibandingkan dengan konsumsi mentega sapi (cow ghee), yaitu sejenis mentega yang digunakan di Asia Selatan.
R. Rani dan V. K. Kansal dari National Dairy Research Institute di Haryana, India menguji minyak kedelai dan mentega sapi pada tikus-tikus betina yang telah dipaparkan zat karsinogen 1,12-dimethylbenz (a) anthracene (DMBA) supaya berpotensi menderita kanker payudara.
Dua grup tikus telah diberi pakan dengan kandungan 10% minyak kedelai atau mentega sapi selama 44 minggu. Dalam 5 minggu, tikus-tikus yang menerima DMBA 39 mg per hari secara oral mulai menunjukkan adanya kanker.
Para peneliti menemukan bahwa di antara 2 grup tikus tadi, tikus-tikus yang mengonsumsi pakan yang mengandung minyak kedelai ternyata lebih banyak tumornya, dibandingkan dengan yang mengonsumsi pakan yang mengandung mentega sapi, yaitu 65,4% banding 26,6%. Berat tumor juga lebih tinggi di grup minyak kedelai dibandingkan grup mentega sapi, yaitu 6,18 grams banding 1,67 grams.
Masa munculnya tumor adalah 23 minggu pada grup tikus yang mengonsumsi minyak kedelai dan 27 minggu pada grup tikus yang mengonsumsi mentega sapi.
Para peneliti juga menemukan proses karsinogenesis yang dengan cepat meningkat pada grup tikus minyak kedelai dibandingkan grup tikus mentega sapi.
Walaupun sering dipromosikan sebagai minyak yang “menyehatkan” dengan frase “tanpa kolesterol”-nya, banyak produk-produk keju kedelai mengandung lemak terhidrogenasi sebagian. Produk-produk yang memiliki cita rasa terbaik justru seringkali memiliki kandungan yang tinggi. Komposisi utama dari keju kedelai seperti misalnya Tofutti, adalah air dan minyak kedelai terhidrogenasi sebagian. Organisasi The Citizens for Science in the Public Interest menemukan bahwa “tiap irisan 2/3 ons mengandung 2 gram penyumbatan arteri akibat lemak trans”.
Minyak kedelai dan minyak jagung mengandung lebih banyak omega-6, dimana para peneliti percaya hal ini dapat memicu pertumbuhan tumor. Oleh karena itu, pasien kanker yang menerima terapi alternatif disarankan untuk tidak mengonsumsi produk-produk makanan yang mengandung minyak kedelai dan minyak jagung.
Link referensi:
http://foodforbreastcancer.com/foods/soybean-oil
http://preventdisease.com/news/11/060111_soybean_oil_cancer_risk.shtml

Minyak Kedelai Jenis Baru Lebih Berbahaya daripada Minyak Kedelai Jenis Lama

Lemak trans yang berbahaya bagi jantung, menimbulkan permintaan besar dari masyarakat akan suatu jenis minyak kedelai yang baru. Beberapa perusahaan makanan telah merekrut para petani untuk menanam kedelai jenis baru (GMO = Genetically Modified Organisms). Kedelai GMO merupakan jenis kedelai yang telah dimanipulasi genetikanya. Alasan mereka akan perlunya meningkatkan produksi kedelai jenis baru/GMO yaitu:
  • Tidak Memerlukan Proses Hidrogenasi
Kedelai GMO mengandung level asam yang lebih rendah, yaitu asam yang biasanya akan membuat kedelai jadi busuk atau tengik. Dengan demikian tidak diperlukan proses hidrogenasi, yaitu proses pengawetan yang menimbulkan adanya lemak trans. Kacang kedelai pada umumnya mengandung kurang lebih 7% asam linolenic. Kedelai GMO mengandung hanya 1 – 3 %.
  • Melampaui Persediaan
Penggunaan minyak telah meningkat sejak FDA (BPOM-nya Amerika) mewajibkan para produsen makanan untuk dengan jujur mencantumkan tulisan lemak trans dalam label makanan mereka. Sebagai hasilnya, permintaan akan kedelai GMO jadi melampaui persediaan.
Perusahaan makanan Kellogg memakai minyak kedelai GMO yang sudah dimodifikasi genetikanya, pada produk-produk camilannya untuk menghilangkan lemak trans.
.
Kadar Omega-6 Berlebih yang Membahayakan Kesehatan
Mengapa minyak kedelai jenis baru yang termodifikasi genetikanya ini, bisa lebih membahayakan kesehatan kita dibandingkan minyak kedelai lama? Bukankah minyak kedelai jenis baru ini yang oleh masyarakat awam dianggap “lebih sehat” karena tidak mengandung lemak trans?
Jawabannya: Karena ia mengandung 100 kali lebih banyak level omega-6, jauh lebih banyak perbandingannya dari level omega-3 yang perlu kita konsumsi.
Kebutuhan kita akan lemak omega-6 sebenarnya sudah terpenuhi karena ia ada di hampir semua produk hewan dan tanaman. Jadi kemungkinan untuk kekurangan lemak omega-6 akan sangat jarang kita temui kecuali pada vegan dengan diet rendah lemak.
Tubuh manusia tidak dirancang oleh Tuhan untuk mengonsumsi banyak omega-6. Terlalu banyak mengonsumsi omega-6 dari minyak nabati bisa meningkatkan resiko:
• Asma
• Kebutaan
• Penyakit jantung
• Kanker
Kebanyakan orang tidak akan pernah kekurangan lemak omega-6, namun sayang, tidak banyak yang cukup mengonsumsi lemak omega-3. Kebanyakan orang kekurangan lemak yang sangat penting ini.
Untuk menyeimbangkan kebutuhan akan omega-6 dan omega-3, akan lebih bijaksana jika Anda berhenti memakai minyak kedelai, dan menggantikannya dengan minyak kelapa atau minyak zaitun. Selain itu, hindari atau kurangi sebanyak mungkin makanan olahan yang biasanya memakai minyak kedelai dan zat aditif lainnya.
.
Resiko Kesehatan Serius dari Produk GMO
Dokter Jeffrey Smith, dalam bukunya yang berjudul “Seeds of Deception” dan “Genetik Roulette”, telah memberikan informasi lengkap berbagai bahaya makanan GMO.
Menurut dokumentasi dr smith, setidaknya ada 65 risiko kesehatan serius dampak dari mengkonsumsi produk GMO. Beberapa contohnya adalah sebagai berkut:
1. Keturunan tikus yang diberi makan kedelai GMO menunjukkan peningkatan lima kali lipat resiko kematian, bayi yang dilahirkan tidak cukup berat badan, dan adanya ketidakmampuan bereproduksi.
2. Tikus jantan yang diberi makan kedelai GMO, mengalami kerusakan sel-sel sperma muda.
3. Dapat merubah Fungsi DNA dari Embrio Tikus yang diberi makan kedelai GMO.
4. Beberapa petani di AS telah melaporkan masalah kemandulan atau kesuburan antara babi dan sapi yang diberi makan Varietas Jagung GMO
5. Penyidik di India telah mendokumentasikan masalah kesuburan, aborsi, kelahiran prematur, dan masalah kesehatan serius, termasuk kematian, di antara kerbau yang diberi makan biji kapas GMO .
6. Hewan yang mengonsumsi makanan GMO mengalami pendarahan perut, berpotensi bertumbuhnya sel pra-kanker, kerusakan organ dan sistem kekebalan tubuh, peradangan ginjal, masalah dengan darah, sel hati, dan kematian yang tidak dapat dijelaskan.
7. Alergi terhadap kedelai telah meningkat setelah pengenalan cara menanam dengan metode GMO.
8. Gen dari tanaman GMO merubah bakteri usus manusia, menjadi seperti “pabrik pestisida hidup” dalam flora usus Anda.
Dengan melihat berbagai dampak merusak dari kedelai jenis baru/GMO, sudah bisa dipastikan bahwa minyak dari kedelai GMO juga mampu membawa kerusakan serius bagi kesehatan

Saat Sakit Kepala, Ubah Posisi Duduk Jadi Tegak

Posisi duduk bungkuk atau bermalas-malasan biasanya dilakukan saat sedang santai. Tapi jika sedang mengalami sakit seperti sakit kepala, sebaiknya ganti posisi menjadi lebih tegak untuk mengurangi sakit.
Kebiasaan duduk bungkuk bisa membuat postur tubuh menjadi buruk dan mengganggu bentuk tulang. Tapi ternyata duduk bungkuk atau dalam posisi malas bisa membuat rasa sakit seperti sakit kepala menjadi lebih buruk.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Experimental Social Psychology menemukan bahwa orang yang duduk dalam posisi tubuh tegak bisa meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit.
“Sikap yang dominan bisa menjadi trik bagi otak untuk memegang kendali, tapi sikap bungkuk atau posisi malas-malasan bisa membuat rasa nyeri semakin buruk,” ujar peneliti Vanessa Bohns, PhD dari University of Toronto, seperti dikutip dari Menshealth.com, Senin (12/9/2011).
Bohns juga menuturkan bahwa hormon testosteron memainkan peran dalam toleransi rasa sakit. Posisi tubuh yang tegak bisa meningkatkan testosteron yang telah dikaitkan dengan peningkatan toleransi rasa sakit.
Studi ini melibatkan 89 orang yang dibagi 2 kelompok, yaitu orang yang duduk dalam posisi tegak dan membusungkan dada serta kelompok yang duduk bungkuk dan kaki disilangkan.
Rasa sakit dipicu dari alat pengukur tekanan darah yang diletakkan di lengan peserta. Peneliti memerintahkan para peserta untuk mengatakan ‘stop’ jika sudah menyakitkan atau timbul rasa tidak nyaman. Diketahui orang yang berada dalam posisi tegak lebih mampu menahan sakit dibanding orang yang duduk bungkuk.
Karenanya jika sedang ambil darah, setelah pembedahan atau operasi dan saat melakukan imunisasi, cobalah memperbaiki postur tubuh. Bohns mengungkapkan umumnya orang akan membungkuk dan meringkuk untuk melindungi tubuh selama situasi yang menyakitkan, padahal seharusnya ia duduk dengan posisi tegak untuk mengurangi rasa sakit.
Selain itu jika mengalami sakit punggung, kelelahan atau sakit kepala, maka cobalah untuk mengubah posisi tubuh menjadi tegak untuk meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit.
Sumber: DetikHealth

Berbagai Manfaat Daun Kemangi untuk Kesehatan

Kemangi tidak asing lagi bagi kita. Sering kita jumpai di pasar tradisonal ataupun di rak-rak pasar swalayan yang dalam ikatan-ikatan kecil. Harganya bisa dibilang relatif murah. Kita biasa membelinya sekadar untuk lalap atau sebagai bumbu aromatik dalam masakan. Namun tahukah Anda bahwa kemangi memiliki banyak manfaat kesehatan?
Di India dan sebagian wilayah di Afrika, seduhan teh kemangi lazim disajikan menggantikan seduhan daun teh asli. Minuman tersebut biasanya disajikan pada saat pergantian musim. Ketika orang mudah terserang batuk, pilek ataupun demam.
Berbeda dengan di Eropa, kemangi disuling dan diambil minyak atsirinya. Minyak atsiri kemangi banyak digunakan sebagai bahan campuran pembuatan obat ataupun untuk perawatan tubuh seperti sabun mandi, biang parfum, body lotion, minyak gosok, permen pelega tenggorokan, dan juga minyak aroma terapi.
Minyak atsiri kemangi dapat digunakan untuk pijat aroma terapi karena minyak atsiri kemangi dapat meringankan dan menyegarkan tubuh. Namun, wanita hamil dilarang menggunakannya karena dikhawatirkan dapat menyebabkan terjadinya keguguran.
“Selain itu, minyak kemangi berkhasiat mengatasi gangguan pencernaan seperti salah cerna, muntah-muntah, infeksi usus, radang lambung, serta gas dalam usus. Juga, gangguan kepala (seperti sakit telinga, demam, sakit saluran hidung, migrain), gangguan otot (kejang-kejang atau kram), dan gangguan saraf (kecemasan, depresi, histeria, lemah saraf, insomnia),” jelasnya.
Apabila kita menghadapi masalah-masalah dengan bau badan, bau mulut, atau ASI macet, atasi dengan membiasakan diri mengonsumsi lalap kemangi segar. “Dalam buku A Dictionary of Practical Material Medical, John Henry M. Menyebutkan, sari daun kemangi berkhasiat menyembuhkan diare, nyeri payudara, batu ginjal, gangguan pada vagina dan juga dapat mengatasi albuminaria, yaitu adanya konsentrasi albumin di dalam urine,” jelas dr Natalia Emmy MS SpGK, Poli Gizi RSPAD Gatot Subroto.
Selain itu, daun kemangi terbukti ampuh untuk menyembuhkan untuk sakit kepala, pilek, diare, sembelit, cacingan, dan gangguan ginjal. Mereka pun mengemukakan kempuhan pengobatan menggunakan daun kemangi, yaitu dapat mengatsi sakit maag, perut kembung, masuk angin, kejang-kejang, dan badan lesu. Selain itu, aroma kemangi dapat menolak gigitan nyamuk. Menurut Daftar Komposisi Bahan Makanan Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, kemangi termasuk sayuran kaya provitamin A. Setiap 100 g daun kemangi terkandung 5.000 SI vitamin A. Kelebihan lainnya, kemangi termasuk sayuran yang banyak mengandung mineral, kalsium dan fosfor sebanyak 45 hingga 75 mg per 100 g daun kemangi.
Bagi pria, kemangi ada juga manfaatnya. Senyawa 1-8 sineol dalam kemangi dapat mengatasi masalah ejakulasi prematur. Apigenin fenkhona dan eugenol-nya dapat memudahkan terjadinya ereksi. Sementara zat arginin yang terkandung dalam kemangi bisa memperkuat daya hidup sperma dan mencegah kemandulan.
“Kemangi mengandung banyak senyawa yang berkhasiat bagi tubuh. Senyawa arginine didalamnya terbukti mampu memperpanjang masa hidup sperma, mencegah kemandulan dan menurunkan kadar gula darah. Kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang produksi hormon androgen dan estrogen,” paparnya.
Sementara bagi perempuan kemangi termasuk makanan sehat yang sangat bermanfaat. Kemangi kaya senyawa anetol dan boron yang merangsang hormon estrogen. Sedangkan senyawa eugenolnya dapat membunuh jamur penyebab keputihan. Zat stigmaasterol dalam kemangi merangsang pematangan sel telur (ovulasi), tannin dan sengnya mengurangi sekresi cairan vagina. Zat triptofan bisa menunda menopause.
“Manfaat kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh. Sedangkan cineole, myrcene dan eugenol berfungsi sebagai antibiotik alami dan antiperadangan. Kemangi juga kaya akan betakaroten dan magnesium, mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung,” terangnya.
Sumber: OkeZone.com

Tempe Kukus Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Menopause merupakan proses alamiah pada wanita yang ditandai dengan penurunan fungsi ovarium yang mengakibatkan penurunan produksi estrogen. Berkurangnya estrogen ini membawa berbagai masalah, salah satunya meningkatnya risiko penyakit jantung.
Penurunan produksi estrogen menyebabkan gangguan metabolisme lemak darah sehingga akan memperburuk profil lipid darah dan oksidasi dalam tubuh sehingga perempuan rentan menderita penyakit jantung koroner.
Keterkaitan inilah yang mendorong Diah Mulyawati Utari melakukan penelitian studi doktoralnya pada Program Studi Gizi Manusia, Sekolah Pascasarjana (SPs) Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan mengusung khasiat tempe bagi wanita menopause.
Judul disertasi yang disusunnya, yakni “Efek Intervensi Tempe terhadap Profil Lipid, Superoksida Dismutase, LDL Teroksidasi dan Malondialdehyde pada Wanita Menopause”, ini dirilis bagian Hubungan Masyarakat IPB melalui surat elektronik kepada Kompas, Kamis (7/7/2011).
Dikatakannya, beberapa penelitian tentang intervensi tempe telah dilakukan di Indonesia, tetapi sejauh ini belum diketahui pengaruh tempe secara komprehensif terhadap profil lipid, SOD, MDA, dan LDL teroksidasi pada wanita menopause sebagai kelompok berisiko terserang penyakit jantung koroner. “Saya tertarik meneliti hal ini,” ujarnya.
Penelitiannya dilakukan di Kota Bogor dengan jumlah total sampel 53 wanita menopause. Para wanita menopause ini diberikan 160 gram tempe setiap hari selama empat minggu.
Jumlah tersebut setara dengan empat potong tempe ukuran sedang. Tempe ini dikukus selama 10 menit kemudian dicampur dengan bumbu tertentu sehingga menjadi makanan siap santap.
Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah perempuan yang menopause alami, rentang menopause 1-5 tahun, salah satu dari profil lipid tidak normal, tidak sedang sakit atau punya riwayat penyakit degeneratif, tidak mengonsumsi obat dan suplemen, tidak menggunakan terapi estrogen, bukan penganut vegetarian, dan bersedia memenuhi peraturan selama penelitian. Sampel dijaring melalui pos pembinaan terpadu aktif yang ada di Kota Bogor.
Analisis pangan tempe menunjukkan bahwa kandungan asam amino tertinggi pada tempe adalah arginin dan asam lemak tertinggi adalah asam linoleat. Tempe juga kaya akan isoflavon dan kadarnya relatif dapat dipertahankan jika tempe diolah dengan pengukusan (bukan penggorengan).
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pemberian tempe sebanyak 160 gram setiap hari selama empat minggu dapat memperbaiki profil lipid yaitu menurunkan kadar kolesterol total, K-LDL (kolesterol jahat), dan trigliserida. tempe ini juga dapat meningkatkan aktivitas enzim antioksidan SOD serta menurunkan MDA dan oksidasi pada LDL. Hasil penelitian ini secara bermakna menunjukkan bahwa tempe mempunyai kemampuan untuk menurunkan faktor risiko penyakit jantung koroner.
Dari penelitian ini, Diah menyarankan agar pemerintah meningkatkan sosialisasi tempe sebagai makanan yang mempunyai manfaat bagi kesehatan. Masyarakat disarankan untuk meningkatkan konsumsi tempe setiap hari secara terus-menerus, khususnya pada wanita menopause serta kelompok lain yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit jantung koroner.
Diah juga berpesan, untuk mendapatkan efek maksimal bagi kesehatan, tempe sebaiknya diolah dengan cara dikukus dan menghindari pengolahan dengan cara menggoreng. Mengenai jumlah tempe yang dikonsumsi, Diah merekomendasikan sekitar 150-160 gram setiap hari atau setara dengan 3-4 potong tempe ukuran sedang.
Sumber: KompasHealth
.

Kitosan-Kurkumin Pemburu Sel Kanker

Para peneliti Fakultas Farmasi, UGM, Yogyakarta, tahun 2003 memperoleh paten Pentagamavunon-0 di Amerika Serikat, yaitu sebuah senyawa hasil modifikasi kurkumin penghambat sel kanker. Kini dikembangkan kitosan nanopartikel untuk membawa kurkumin agar lebih efektif menyasar sel-sel kanker.
Ini (modifikasi kurkumin) menjadi obat antikanker dengan kombinasi kitosan yang melapisi kurkumin dalam ukuran nanopartikel,” kata dosen dan peneliti pada Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Ronny Martien, Kamis (23/6), setelah menerima penghargaan dan dana bantuan penelitian dari Biro Oktroi dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Jakarta.
Ronny merupakan satu di antara empat peneliti muda lainnya yang diberi hibah dana penelitian oleh Biro Oktroi dan AIPI. Ronny mengajukan usulan penelitian bidang Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati.
Judul penelitiannya ”Pemanfaatan Kitosan dalam Meningkatkan Bioavailibilitas Senyawa Pentagamavunon-0 (PGV-0) sebagai Obat Analgetik-Antiinflamasi dengan Formulasi Nanopartikel”.
PGV-0 merupakan turunan analog kurkumin yang diperoleh dari rimpang kunyit dan temulawak. Menurut Ronny, PGV-0 diteliti UGM bekerja sama dengan Belanda.
Lalu, PGV-0 dipatenkan di AS dengan Nomor Paten US-6.777. 447B2. Ini mengingat banyak dilakukan riset kurkumin di negara ini dan telah menghasilkan beberapa paten pula. Kurkumin itu diperoleh dari kunyit dan temulawak yang banyak diekspor Indonesia ke AS.
PGV-0 terbukti memiliki kemampuan menghambat enzim cyclooxygenase (COX-2) yang terdapat pada sel-sel kanker. Ekspresi enzim COX-2 cenderung terus meningkat di dalam sel kanker sehingga harus dihambat untuk proses penyembuhannya.
”PGV-0 sebagai obat antikanker juga punya kelemahan berupa tingkat keterlarutan dalam air yang tergolong rendah sehingga perlu dikombinasikan dengan kitosan dengan keterlarutan di dalam air yang tinggi,” kata Ronny.
.
Melimpah
Ronny mengemukakan, obat antikanker dengan teknologi nanopartikel ini ditempuh melalui enkapsulasi kurkumin dengan kitosan berukuran 2-5 nanometer. Ketersediaan bahan baku untuk kurkumin dan kitosan melimpah sehingga berpeluang menjadi obat murah.
”Ada dua cara untuk menjadikan kitosan dan kurkumin ini memiliki ukuran nanopartikel,” kata Ronny.
Kedua metode itu meliputi top down dan bottom up. Metode top down menggunakan prinsip fisika dengan peralatan homogeniser yang belum ada di Indonesia dan biayanya menjadi relatif mahal. Metode bottom up pada prinsipnya ditempuh proses secara kimia dengan mencampurkan kitosan dan kurkumin tersebut.
”Saat ini belum ada industri yang menyatakan ingin bekerja sama untuk mengembangkan riset ini dan memproduksi obatnya di kemudian hari,” katanya.
Menurut dia, kelimpahan bahan baku merupakan modal utama pengembangan obat itu pada masa depan. PGV-0 mudah diperoleh dari kurkumin rimpang kunyit dan temulawak yang memiliki habitat cocok di wilayah tropis di Indonesia.
Kitosan terbuat dari kitin yang terkandung di dalam cangkang udang-udangan, termasuk cangkang kepiting. Cangkang udang, misalnya, diperkirakan mencakup 30-70 persen bagian dari tubuh udang sendiri sehingga cangkang menjadi limbah yang melimpah.
Melalui proses pemurnian, cangkang akan menghasilkan kitin sebagai senyawa aminopolisakarida yang mampu mengikat 4-5 kali berat lemak ketimbang berat kitin itu sendiri. Untuk menjadikan kitin sebagai kitosan, ditempuh melalui proses hidrolisis kitin dengan asam dan basa.
Kitosan merupakan kitin yang telah dihilangkan gugus asetilnya, lalu menyisakan gugus amina bebas yang menjadikan kitosan bersifat polikationik atau ion bermuatan positif.
”Karena muatan kitosan yang positif ini bisa ditempelkan dengan kurkumin yang bermuatan negatif,” kata Ronny.
Obat antikanker dengan kombinasi kitosan dan kurkumin—lebih tepatnya adalah PGV-O dengan ukuran nanopartikel—ini dimasukkan secara oral ke tubuh penderita.
Obat nanopartikel ini selanjutnya mudah diserap dan masuk ke pembuluh darah dan jaringan sel. Obat akan bekerja ketika menjumpai sel-sel kanker, terutama menghambat enzim COX-2 pada sel-sel kanker.
”Kurkumin dalam hal ini sebagai drug atau obat yang ingin diantar dengan kitosan nanopartikel,” kata Ronny.
Pada pengembangannya nanti, drug itu bisa diubah apa saja sesuai kebutuhan pasien. Obat dengan ukuran nanopartikel akan mengurangi dosis, tetapi Ronny mengakui, hasil penelitiannya belum mencapai presisi target.
”Para peneliti farmasi di dunia sekarang sedang mengejar metode pencapaian target penyakit secara presisi untuk diobati dengan obat nanopartikel ini,” ujar Ronny.
Kelimpahan bahan baku obat nanopartikel menjadi modal utama. Namun, ketekunan dan keseriusan semua pihak untuk mendukung riset ini tak kalah penting. Bahkan, amat penting.
Sumber: KompasHealth

Kayu Manis Tangkal Kolesterol Tinggi, Aterosklerosis, dan Kanker Hati Ganas

Kayu manis yang selama ini dikenal sebagai penyedap masakan dan pengharum makanan, sebetulnya mengandung senyawa aktif yang dapat menangkal kanker hati ganas, menurunkan kadar lemak dan kolesterol, serta menolong para pengidap diabetes melitus. Bagaimana memanfaatkannya?
Sejak abad ke-16, kayu manis (Cinnamomum burmannii) telah digunakan sebagai bumbu masak. Di dunia terdapat 54 jenis kayu manis (Cinnamomum spp), 12 jenis di antaranya terdapat di Indonesia. Jenis tanaman kayu manis yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah Cinnamomum burmannii BL, lebih dikenal dengan nama Cassia vera.
Kayu manis termasuk dalam famili Lauraceae. Rempah-rempah ini diduga berasal dari Sri Lanka dan India Selatan, meski tumbuh subur di Jawa, Sumatera, India Barat, Brasil, Vietnam, Madagaskar, dan Mesir. Di dunia internasional, kayu manis dikenal dengan nama cinnamon, yang berasal dari bahasa Yunani kinnamon. Kayu manis juga terkenal dengan nama sweet wood.
.
Bukan sembarang kulit
Kayu manis mempunyai bentuk seperti batang yang berdiameter kecil dan ada yang berukuran panjang ataupun pendek. Warna bagian luar dan dalam kayu manis adalah cokelat muda. Sifat kimia kayu manis adalah pedas, sedikit manis, hangat, dan wangi. Hasil utama tanaman kayu manis adalah kulit batang dan dahan, sedangkan hasil ikutan yang berupa ranting dan daun biasanya diolah menjadi minyak atsiri.
Kulit kayu manis dan hasil olahannya banyak digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi, kosmetika, dan rokok. Pemakaian kulit kayu manis dapat dilakukan dalam bentuk asli (bubuk), minyak atsiri, atau oleoresin.
Minyak atsiri kayu manis diperoleh dari kulit, ranting, dan daunnya, dengan cara penyulingan. Kandungan minyak atsiri dalam kulit kayu manis 1,3-2,7 persen. Sementara itu, oleoresin diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut organik tertentu.
.
Penurun kolesterol dan lemak
Penelitian Fauzan Azima (2004), mahasiswa Program Doktor di Program Studi Ilmu Pangan IPB menunjukkan, ekstrak kulit pohon kayu manis efektif untuk menghambat pembentukan Low Density Lipoprotein (LDL = kolesterol jahat) di dalam darah.
Penelitian dilakukan dengan pemberian ekstrak kayu manis sebanyak 100-200 miligram per kilogram berat badan kelinci percobaan selama 12 pekan. Pada akhir percobaan ditemukan total kolesterol kelici turun dari 443,3 menjadi 139,1 mg/dl, kadar LDL turun dari 268,5 menjadi 95,8 mg/dl, serta trigliserida turun dari 122,2 menjadi 61,2 mgAl.
LDL disebabkan kolesterol jahat karena berperan rnengangkut kolesterol dari jaringan ke dalam plasma melalui proses enclositosis. Proses ini menyebabkan tingginya kadar kolesterol di dalam darah, sehingga dapat menimbulkan penyumbatan pada pembuluh darah.
Pemberian ekstrak kayu manis juga dapat menurunkan perlemakan pada hati kelinci. Perlakuan yang sama juga menurunkan kadar homosistein, yaitu suatu senyawa yang mendorong terjadinya aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah). Kadar homosistein menurun dari 25 mikromol per liter menjadi 9,9 mikromol per liter serum.
Sebaliknya, kolesterol baik atau High Density Lipoprotein (HDL) naik dari 32,4 menjadi 50,0 mg/dl. HDL adalah pembersih kolesterol yang berfungsi memindahkan kolesterol plasma dari sel mati atau membran yang hancur. Orang sehat memiliki rasio LDL terhadap HDL senilai 3,5.
Riset juga menunjukkan, kelinci yang diberi ekstrak kayu manis berisiko terkena aterosklerosis 4,2 kali lebih rendah daripada kelinci yang tak diberi ekstrak. Ekstrak kayu manis juga berpotensi sebagai antihiperkolesterolemia (penurun kolesterol) dan mencegah timbunan lemak di hati.
Disimpulkan, ekstrak kayu manis mengandung senyawa fitokimia yang berpotensi sebagai antioksidan, antagregasi platelet, antihiperkolesterolemia, serta mampu mencegah perlemakan hati dan pembentukan lesi pada aorta kelinci percobaan.
Menurut Azima (2004), kulit kayu manis tersusun atas senyawa sinamaldehide, turunan dari senyawa fenol. Di dunia kedokteran, senyawa sinamaldehid diketahui memiliki sifat antiagregasi platelet (kolesterol yang menempel di pembuluh darah). Agregasi (pengumpulan) platelet menyebabkan terjadinya aterosklerosis.
Senyawa yang sangat bermanfaat pada ekstrak kayu manis adalah tanin, flavonoid, triterpenoid, dan saponin. Keempatnya berperan sebagai antipenggumpalan sel darah merah, antioksidan, dan antihiperkolesterolemia (penurun kolesterol).
Selain dapat mencegah aterosklerosis, kayu manis diketahui mengandung senyawa antioksidan yang efektif untuk mencegah kanker. Kekuatan antioksidan kayu manis yang diekstrak dengan etanol ternyata lebih baik dibandingkan dengan BHT (antioksidan sintetis) dan tokoferol (antioksidan alami), pada konsentrasi sama. Senyawa fitokimia yang berperan sebagai antioksidan pada kayu manis adalah tanin dan flavonoid.
Oleh: Prof.Dr.Made Astawan, ahli teknologi pangan dan gizi, pengasuh rubrik di tabloid Gaya Hidup Sehat.
Sumber: KompasHealth

Minggu, 29 Juli 2012

Bahaya Jajanan Gorengan Bagi Kesehatan

Banyak orang sangat suka dengan jajanan gorengan, termasuk saya dulu SERING mengkonsumsinya sebelum mengenal sains medis holistik. Jajanan ini ada banyak macamnya, yaitu tahu isi goreng, pisang goreng, singkong goreng, ubi goreng, nangka goreng, dll. Jajanan gorengan adalah camilan khas rakyat Indonesia. Namun dari segi medis, jajanan gorengan juga bisa disebut sebagai junk food-nya Indonesia.
Kok bisa disebut junk food? Apa yang salah dengan jajanan gorengan? Untuk bisa tahu jawabannya, saya ajak Anda untuk menyimak beberapa penjelasan berikut.
.
Mulai dari Radang Tenggorokan, Kolesterol Tinggi, dan Penyakit Degeneratif
Nangka, singkong, ubi, dan pisang sebenarnya produk alam yang sehat. Namun, bahan makanan yang sehat bisa menjadi tidak sehat bila diolah dengan cara digoreng. Menggoreng makanan bisa membentuk asam lemak trans (Trans Fatty Acid atau TFA) yang dapat merusak dan menyumbat pembuluh darah.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menjelaskan dalam situsnya bahwa makanan yang kaya karbohidrat atau tepung yang mengalami penggorengan atau proses pemasakan dengan suhu yang tinggi dapat merangsang pembentukan senyawa karsinogenik yang menjadi pemicu kanker, yaitu akrilamida. Dosis TERTENTU akrilamida juga beracun bagi sistem saraf manusia.
Jajanan gorengan yang tinggi lemak trans juga akan membuat seseorang rentan terserang batuk dan memperlambat pengosongan lambung. Lemak trans akan merangsang tenggorokan dan membuatnya gatal sehingga mudah terserang batuk, bahkan menyebabkan radang amandel.
Gorengan juga tidak baik bagi penderita maag, karena dengan adanya lemak trans, lambung akan cepat terisi tapi lebih lambat dicerna, alhasil seseorang akan merasa sudah kenyang dan tidak akan cepat lapar padahal baru makan dalam porsi sedikit. Hal ini membuat kerja lambung akan terganggu.
“Banyak orang yang tidak tahu bahwa kebiasaan makanan gorengan adalah makanan yang memiliki risiko tinggi bagi kesehatan dan menjadi pemicu penyakit degeneratif,” ujar ahli penyakit dalam RSU dr Soetomo Surabaya, Prof Dr dr Yogiantoro SpPD-KGEH saat berbincang-bincang kepada detiksurabaya.com, Jumat (11/4/2008).
Penyakit degenarif itu antara lain, penyakit diabetes mellitus, kardiovaskular, serta stroke. Satu makanan gorengan, setara dengan tiga potong jenis makanan gorengan lauk dan lima potong makanan selingan atau dua potong lauk dan delapan potong makanan selingan.
Prof Yogi menjelaskan, pola makan makanan yang serba instan saat ini memang sangat digemari sebagian masyarakat perkotaan. Gorengan dan jenis makanan murah meriah lain kini juga mudah didapat karena banyak dijual di pinggir jalan.
.

Mitos – Mitos dan Penyembuhan Total untuk Maag

Dalam sains medis konvensional, maag tergolong penyakit yang tidak bisa disembuhkan secara total. Namun dalam sains medis holistik, Anda akan mendapatkan kesembuhannya secara total dan aman tanpa efek samping.
Penyakit maag atau tukak lambung bisa merupakan suatu penyakit psikosomatis (penyakit pikiran–tubuh) atau bisa juga penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif Helicobacter pylori, efek samping obat-obatan, dan pola makan yang salah.
Jika Anda adalah penderita maag, saya mengerti penderitaan Anda. Saya mengerti bagaimana rasanya menderita maag, karena saya dulunya juga penderita maag yang kronis. Dalam artikel ini, saya akan berbagi kepada Anda kesaksian dan metode bagaimana bisa sembuh total secara alami, aman tanpa efek samping.
.
SAYA MANTAN PENDERITA MAAG KRONIS
Saya dulu menderita maag mulai dari usia 21 tahun. Di masa itu saya belum mengenal sains medis holistik. Penyebab dari sakit maag saya adalah karena sebelumnya sering makan TERLALU banyak dan setelah itu melakukan aktifitas berat. Penyebab tambahan lainnya yang bisa memicu serta memperparah maag adalah pikiran dan perasaan khawatir.
Saya sudah datang ke beberapa dokter konvensional dan meminum obat untuk maag. Saya harus makan tepat waktu: jam 06.00 – 07.00 untuk sarapan, jam 12.00 – 13.00 untuk makan siang, dan jam 18.00 – 19.00 untuk makan malam. Jika telat makan, perut langsung sakit. Jadi ke mana-mana saya membawa roti untuk mencegah telat makan.
Makan pun tidak bisa sembarangan, seperti misalnya: kopi, mie, dan yang pedas-pedas. Jika sedang duduk, saya harus mencari tempat duduk yang ada sandaran punggungnya. Jika saya duduk tanpa ada sandaran punggung, 10 atau 15 menit kemudian maag saya kumat.
Sensasinya tidak main-main, yaitu seperti ada cairan hangat mengalir dari lambung ke usus saya, dan tidak lama kemudian perut saya terasa nyeri. Kalau sudah dalam keadaan seperti itu, mau tidak mau saya harus berbaring. Sekitar 30 menit kemudian, nyeri dan sensasi hangat itu hilang. Gejala maag seperti ini sering datang setiap harinya sehingga mengganggu aktifitas harian saya, seperti bekerja, belajar, dan meeting.
Namun naasnya, walaupun sudah datang ke beberapa dokter, sudah minum obat-obatan, makan tepat waktu, serta tidak makan sembarangan, maag tetap saja sering datang mengganggu saya.
Saya mulai berpikir bahwa saya tidak bisa terus memakai cara yang sama untuk berhasil sembuh. Saya harus berdoa memohon hikmat untuk mengetahui cara lain!
Syukurlah Tuhan menjawab doa saya dan cara lain itu adalah melalui sains medis holistik.
Cara ini tidak akan pernah Anda dapatkan di sekolah kedokteran konvensional serta media massa umum. Jadi ini adalah cara/metode pengobatan yang langka. Kabar baiknya, saya akan membagikan rahasianya kepada Anda melalui artikel ini.
.

Peran Kulit Manggis untuk Pengobatan AIDS

Banyak sekali herbal, suplemen, atau terapi-terapi alami yang bisa digunakan untuk pengobatan AIDS sebagai pengganti ARV. Diantaranya adalah kulit manggis, dimana memiliki banyak khasiat dan aman tanpa efek samping.
Untuk bisa lebih memahami manfaat kulit manggis bagi para Odha (Orang dengan HIV/AIDS), berikut tulisan yang saya kutip dari buku “My Healthy Life – Kulit Manggis vs Penyakit Maut”.
.
Kulit Manggis untuk HIV-AIDS
Tak ada air mata berderai-derai, ketika dokter mendiagnosis Bethari Drupadi positif mengidap penyakit maut: HIV-AIDS. Angka penanda virus – CD4 – hanya 69; kadar normal minimal 1.500. Penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh itu sungguh ganas karena beragam infeksi lain seperti tuberkulosis, hepatitis, dan tumor lebih mudah menyerang. Itu karena tubuh rentan akibat sistem kekebalan tubuh lemah. Namun, menghadapi diagnosis itu, Bethari Drupadi – ia enggan nama sebenarnya tertulis di sini – sangat tenang.
“Kalau sebelumnya saya melakukan seks bebas, saya menyesal. Saya kan hanya ibu rumah tangga yang mengurus anak-anak di rumah,” kata Bethari Drupadi. Bercokolnya HIV-AIDS (Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immunodeficiency Syndrome) diduga bermula pada awal Januari 2011, saat Drupadi mengunjungi kerabatnya di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Diduga karena masa inkubasi virus relative lama, dalam hitungan bulan atau tahun. Di pedalaman Papua itu ia menggigil karena terserang malaria sebagaimana diagnosis dokter di sebuah Pusat Kesehatan Masyarakat di Mimika.
Untuk mengatasi malaria, Drupadi menjalani opname sepekan di Mimika. Ketika itulah ia mendapat suntikan antiplasmodium. Setelah kondisi membaik, perempuan 40 tahun itu pulang ke Jakarta. Namun, beberapa hari kemudian ia kembali menggigil. Itulah sebabnya ia bergegas memeriksakan diri ke dokter pada 31 Januari 2011. Tiga kali hasil tes membuktikan bahwa ia positif HIV-AIDS dengan CD4 hanya 69.
Dokter memberikan dua jenis tablet antiretroviral untuk mengatasi virus anggota famili Retroviridae itu. Namun, Drupadi enggan mengonsumsi tablet itu. “Pokoknya herbal,” kata Drupadi. Alasannya herbal lebih aman terhadap organ tubuh. Sejak belia saat tumbuh di Jawa Tengah bagian timur, ia memang terbiasa mengonsumsi herbal untuk menjaga kesehatan. Menurut Franklin Leyder yang 18 tahun terakhir menangani penderita HIV-AIDS, antiretroviral mengganggu organ lain seperti ginjal.
Selain itu, pasien HIV-AIDS yang mengonsumsi antiretroviral paling pol hanya bertahan hidup 3 tahun. Untuk mencari herbal anti-HIV/AIDS, Drupadi berselancar di dunia maya hingga dini hari, pukul 03.00. Ketika itulah ia menemukan informasi bahwa kulit manggis mujarab mengatasi HIV-AIDS. Drupadi girang bukan main. “Saya seperti mendapat durian runtuh, “katanya dengan kedua bola mata berbinar. Setelah tidur sejenak, pagi itu ia memacu motor ke Puncak, kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk membeli buah manggis.
Harap mafhum di sekitar rumahnya, ia tak mendapati penjual buah Garcinia mangostana. Drupadi membeli total 15 ikat buah anggota family Clusiaceae itu. “Kebetulan anak saya suka manggis,” kata ibu dua anak yang beranjak dewasa itu. Ia menjemur kulit queen of fruit alias ratu buah hingga kering, lalu merebus kulit dua buah manggis dalam dua gelas air hingga mendidih, dan tersisa segelas. Air rebusan itu yang ia minum tiga kali sehari. Rasanya agak sepat.
Selama lima bulan hingga Juni 2011, ia rutin mengonsumsi rebusan buah anggota family Clusiaceae itu. Namun, karena menganggap tak praktis, ia beralih ke olah kulit manggis setiap konsumsi yang kini banyak beredar di pasaran. Pada 12 Agustus 2011, ia memeriksakan diri ke dokter dan CD4 membubung hingga 800. Hanya dalam tiga bulan, CD4 Drupadi melambung. “Dalam kamus kedokteran, belum ada lonjakan CD4 sesignifikan itu. Paling hanya 100,” kata Franklin.
Drupadi berencana memeriksakan kadar CD4 pada awal Oktober 2011. Pengalaman Franklin mendampingi para pasien HIV-AIDS yang mengonsumsi jus kulit manggis, kadar CD4 mencapai 1.500 dalam 6-8 bulan; Drupadi baru rutin minum rebusan kulit manggis dan jus. Syaratnya pasien menghindari stress dan mencegah konsumsi daging, susu formula, dan goreng-gorengan.
Sumber: “My Healthy Life – Kulit Manggis vs Penyakit Maut”.
.

Bagaimana Menyembuhkan Gagal Ginjal dengan Menggunakan Baking Soda

Para ilmuwan Inggris mengklaim bahwa bahwa produk dapur – baking soda, yang juga disebut dengan sodium bicarbonate – dapat secara dramatis memperlambat perkembangan sakit ginjal kronis dan mencegah penderitanya utk cuci darah.
Pimpinan studi, Magdi Yaqoob, seorang Professor Renal Medicine di Royal London Hospital, berkata: “Sungguh menakjubkan … Ini adalah studi acak terkontrol pertama dari sejenisnya … suatu pengobatan sederhana seperti sodium bicarbonate (baking soda), ketika digunakan dengan tepat, dapat sangat efektif.”
Studi contoh yang dilakukan di Royal London Hospital, Whitechapel, adalah test terkontrol pertama atas pengobatan dalam pengaturan klinis.
Para peneliti mempelajari 134 pasien yang menderita sakit ginjal kronis dan metabolic acidosis.
Satu grup secara acak diberikan dosis kecil harian sodium bicarbonate dalam bentuk tablet selain perawatan biasa mereka.
Selama periode satu tahun, penurunan fungsi ginjal dari pasien-pasien ini mulai menurun sekitar dua per tiga lebih lambat dibandingkan mereka yang tidak diberikan tablet baking soda. Bahkan, tingkat penurunan tersebut sedikit lebih berbeda dari yang dibayangkan jika untuk penuaan normal.
Perkembangan cepat dari sakit ginjal hanya terjadi pada 9 persen pasien yang diberikan baking soda, dibandingkan dengan 45 persen dari grup yang tidak diberikan baking soda.
Para pasien yang mengkonsumsi tablet sodium bicarbonate juga tidak menunjukkan kondisi parah memuncak yang memerlukan dialysis (cuci darah).
Hasil temuan ini telah dipublikasikan dalam Journal of the American Society of Nephrology.
Magdi Yaqoob, menyatakan: “Studi ini menunjukkan bahwa baking soda juga berguna untuk orang-orang yang menderita gagal ginjal. Hal ini, tentu saja selama dosis diatur dan dalam pengawasan.”
Apa yang terjadi di sini adalah peradangan pada ginjal telah dicegah oleh baking soda karena adanya reaksi kimia yang membatasi produksi ammonia di dalam ginjal. Strategi murah dan sederhana ini juga meningkatkan nutrisi pasien dan meningkatkan kualitas hidup karena pasien tidak perlu lagi cuci darah.
Dr. SK Hariachar, seorang nephrologist yang mengawasi Renal Hypertension Unit di Tampa Florida, setelah melihat penelitian tentang pengaruh bicarbonate terhadap sakit ginjal, mengemukakan “Saya senang melihat konfirmasi dari apa yang sudah lama kami ketahui. Saya telah mengobati para pasien memakai bicarbonate selama beberapa tahun dengan tujuan menunda kebutuhan akan dialysis (cuci darah), dan sekarang kami akhirnya memiliki studi resmi yang bisa mendukung kami.  Tidak hanya itu, kami juga punya informasi tambahan bahwa beberapa orang yang dulunya harus dicuci darah akhirnya tidak memerlukannya lagi setelah menggunakan sodium bicarbonate”.
John, seorang teknisi dialysis di tempat yang sama dengan Dr. Hariachar, yang biasanya men-dialisis dirinya sendiri selama 2 tahun oleh karena gagal ginjal yang dideritanya, dengan ajaib ginjalnya mulai berfungsi kembali pada saat dia tidak memerlukan lagi dialysis. John mengungkapkan bahwa ia diresepkan dosis oral sodium bicarbonate selama perawatan, dan sampai sekarang masih tetap konsumsi setiap harinya untuk mencegah terjadinya gagal ginjal kembali.
.

Efek Merokok Setelah Olahraga Bisa Lebih Berbahaya

Memang tidak ada manfaat kesehatan yang diperoleh dari merokok. Tapi masih saja banyak orang yang tidak peduli dan terus merokok, meski diselingi dengan gaya hidup sehat seperti berolahraga. Namun tahukah Anda bahwa merokok setelah berolahraga bisa lebih berbahaya.
Banyak orang yang masih merokok meski sudah tahu bahwa merokok bisa membahayakan kesehatan. Rokok memang berbahaya, namun bahayanya akan lebih besar dan sangat berbahaya bagi tubuh bila dilakukan setelah berolahraga.
Berikut beberapa efek negatif yang terjadi bila merokok setelah olahraga, seperti dilansir Livestrong, Jumat (2/2/2012):
1. Jantung
Merokok setelah olahraga bisa membuat tekanan besar pada jantung. Seperti semua organ dan otot yang sehat, jantung membutuhkan oksigen untuk berfungsi dengan baik. Namun, asap rokok menguras oksigen tubuh, menggantikannya dengan karbon dioksida (CO2) yang berbahaya.
Akibatnya, jantung harus memompa lebih keras untuk memasok tubuh dengan oksigen yang dibutuhkan. Nikotin dalam rokok juga bertindak sebagai stimulan, menyebabkan denyut jantung melampaui tingkat yang sudah diproduksi selama olahraga.
2. Paru-paru
Menghirup asap rokok dapat mempersempit saluran udara di paru-paru dan membuatnya lebih sulit untuk bernapas. Asap rokok memicu pembengkakan kronis dari selaput lendir, secara lebih lanjut dapat membatasi saluran udara.
Kandungan tar yang terdapat pada asap rokok dapat melingkupi paru-paru, membuatnya kurang elastis dan mengorbankan kapasitas oksigen. Tar juga menghalangi detoksifikasi paru-paru.
Setelah olahraga, tubuh membutuhkan oksigen sebanyak mungkin untuk pemulihan, yang membuat Anda mempercepat pernapasan dan jantung berdenyut semakin cepat. Tapi dengan merokok dapat mengganggu segalanya, menyusutkan saluran udara dan mengurangi jumlah oksigen dalam darah.
3. Otak
Merokok setelah olahraga meningkatkan jumlah karbon monoksida (CO) ke dalam aliran darah. Gas tersebut dapat memiliki efek serius pada fungsi otak, merampas oksigen yang dibutuhkan otak untuk mempertahankan fungsi yang tepat.
Kadar karbon monoksida meningkat dapat mengganggu persepsi waktu, mengganggu kinerja visual, mengganggu keterampilan motorik dan bahkan menghambat penalaran kognitif. Setelah olahraga, Anda mungkin akan merasa lelah dan kebingungan, sehingga merokok hanya akan meningkatkan kemungkinan efek yang tidak diinginkan.
4. Kelelahan
Dengan mengurangi kadar oksigen serta memperberat jantung dan paru-paru, merokok setelah olahraga dapat berkontribusi pada kelelahan selama pemulihan.
Kelelahan pasca-olahraga dapat melemahkan, sehingga banyak perokok mungkin merasa sulit untuk melakukan olahraga secara rutin, yang akhirnya mengarah pada makin berkurangnya berolahraga dan penurunan kebugaran secara keseluruhan.
Sumber: DetikHealth