Atasi Kanker Anak sejak Dini
Kanker adalah kata yang sangat menyeramkan bagi siapa pun. Jika
seseorang telah divonis menderita penyakit ini, tentu yang tebersit
dalam pikiran adalah harapan hidup yang semakin menipis.
Namun demikian, anggapan menyeramkan ini tentu tak sepenuhnya benar.
Apabila kanker dapat terdeteksi secara dini, maka peluang utuk sembuh
semakin besar. Selain itu, harapan kesembuhan bagi anak-anak yang
mengidap kanker relatif besar, bahkan bisa sampai 100 persen.
Seperti dungkapkan Kepala Hematologi Anak
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof Djajadiman SpA (K) di
Jakarta, Selasa (15/7), kanker pada anak-anak agak berbeda dengan kanker
yang menyerang orang dewasa.
” Kanker pada anak dapat timbul sejak
lahir atau setelah melewati usia bayi. Tak seperti kanker pada orang
dewasa, kanker pada anak dapat disembuhkan hingga 100 persen kalau
ditemukan masih dalam stadium awal. Tetapi pada orang dewasa, ada
kemungkinan kanker dapat kambuh lagi,” Djajadiman menjelaskan.
Ia menambahkan, kasus kanker pada anak
saat ini mencapai sekitar 3 persen dari seluruh kejadian penyakit
kanker. Secara umum, ada beberapa jenis kanker yang menyerang
anak-anak, seperti kanker darah (leukimia), kanker otak, kanker bola
mata (retinoblastoma), kanker kelenjar getah bening, kanker saraf,
kanker kelenjar otot, dan kanker tulang.
“Tetapi kalau diurutkan dari sekian
banyak, hanya dua jenis kanker yang paling sering ditemukan, yakni
leukemia dan kanker bola mata,” jelasnya.
Menurut data Organisasi Kanker Anak
Dunia, kasus leukimia mencapai 25-35 persen dari seluruh kanker anak.
Angka kejadian tertinggi dilaporkan terjadi pada usia 3-6 tahun dan
lebih banyak menyerang anak perempuan. Sementara retinoblastoma adalah
kanker yang banyak ditemukan di negara berkembang pada anak-anak usia 5
tahun ke bawah. Angka kematian akibat penyakit ini mencapai 50-60
persen karena umumnya penderita datang terlambat atau sudah dalam
stadium lanjut.
Sulit dikenali
Menyoal gejala-gejala awal timbulnya kanker, Prof Djajadiman menjelaskan, kanker pada anak-anak agak sulit dikenali karena mereka seringkali tidak merasakan atau menceritakan keluhannya.
Menyoal gejala-gejala awal timbulnya kanker, Prof Djajadiman menjelaskan, kanker pada anak-anak agak sulit dikenali karena mereka seringkali tidak merasakan atau menceritakan keluhannya.
“Namun begitu, ada tanda-tanda umum yang
harus diwaspadai oleh orangtua. Dengan mengenal gejala ini, orangtua
dapat lebih lanjut mengonsultasikannya kepada dokter,” ujarnya.
Untuk kanker darah atau leukemia, lanjut
Prof Djajadiman, gejala yang biasa muncul adalah anak kurang bergairah,
lesu, dan lemah akibat penurunan kadar haemoglobin. Gejala lain adalah
demam dengan frekuensi tinggi akibat menurunnya kadar sel darah putih
dan munculnya bintik-bintik berwarna biru atau merah akibat perdarahan,
serta perut mengeras karena hati dan limpa membengkak.
“Karena prosesnya terjadi di tulang
belakang, biasanya juga disertai rasa nyeri di tulang belakang pada
malam hari. Kadang juga ada benjolan di leher,” katanya.
Sementara gejala retinoblastoma pada
anak, lanjut Prof Djayadiman, lebih sulit lagi diketahui karena gejala
awalnya tidak tampak. Gejala ini biasanya ditandai dengan adanya bintik
putih pada bagian mata yang berwarna hitam. Kalau sudah bintik putih
tersebut membesar, kemudian akan memantulkan cahaya yang masuk ke mata
atau juga sering disebut mata kucing.
“Jadi karena ada reflek cahaya, tumor itu
seperti bersinar. Tapi ini menandakan bahwa kanker ini sudah tidak
terlalu dini,” terangnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bila
gejala-gejala itu ditemukan pada anak sebaiknya orangtua segera
membawanya ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya supaya dokter
bisa membantu memastikan apakah anaknya terserang kanker.
Masih belum pasti
Mengenai penyebab kanker pada anak, Prof Djajadiman menyatakan hingga kini belum diketahui secara pasti oleh para ahli. Fakta ini pula yang menyebabkan upaya pencegahan kanker anak sulit dilakukan.
Masih belum pasti
Mengenai penyebab kanker pada anak, Prof Djajadiman menyatakan hingga kini belum diketahui secara pasti oleh para ahli. Fakta ini pula yang menyebabkan upaya pencegahan kanker anak sulit dilakukan.
“Namun disinyalir penyebabnya adalah
adanya pengaruh faktor genetik, seperti kelainan atau cacat gen yang
menyebabkan pertumbuhan sel menjadi tidak terkendali. Inilah yang
menyebabkan kanker anak sulit dicegah. Karena jelas berbeda dengan
kanker pada dewasa yang timbulnya bisa karena faktor perilaku dan gaya
hidup,” paparnya.
Mungkin bila suatu hari nanti penyebabnya
dapat diketahui, Prof Djajadiman berpendapat, kanker pada anak dapat
diatasi dengan metode terapi. “Terapinya mungkin dalam bentuk terapi gen
dan bukan terapi untuk pencegahan,” katanya.
Jika Anda tertarik untuk mendapatkan resep untuk mengatasi berbagai jenis kanker secara alami dan tanpa efek samping, silahkan klik di sini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar