Fast Food 2 Kali Seminggu Berhubungan dengan Obesitas dan Diabetes
Mereka yang makan fast food 2 kali seminggu atau lebih bisa menambah berat badannya sebanyak 10 pound dan dua kali menjadi insulin resistance
(sel tubuh tdak sensitif lagi/tidak merespon terhadap hormon insulin),
dimana berhubungan dengan diabetes, dibandingkan dengan mereka yang
makan fast food kurang dari sekali seminggu, meskipun pola hidup lainnya
telah diperhitungkan sebelumnya.
Walaupun
fast food telah dikenal sebagai makanan dengan kualitas nutrisi yang
rendah, industri fast food mengklaim fast food bisa menjadi bagian dari
pola makan yang sehat.
Dalam
penelitian yang merupakan usaha jangka panjang pertama dalam
mempelajari hubungan antara makan fast food dengan diabetes, para
peneliti mengamati 3000 anak muda selama 15 tahun, memonitor pengecekan
rutin kesehatan mereka dan menanyakan pola makan mereka, aktivitas fisik
yang dilakukan, dan faktor gaya hidup lainnya.
Para
peneliti mengungkapkan dari penelitian mereka bahwa fast food,
sebagaimana sampai sekarang dikonsumsi, tidak bisa diperhitungkan
sebagai bagian dari gaya hidup yang sehat. Ukuran porsi besar dan berat
jenis kalori yang tinggi dari kebanyakan fast food merupakan penyebab
utama dari obesitas.
Beberapa
jenis fast food telah mulai menawarkan pilihan makanan yang lebih
sehat, seperti misalnya buah, selada, dan sebotol air dibandingkan soda.
Namun para peneliti mengatakan bahwa trend ini, walaupun bergerak ke
arah yang benar, adalah masih “lemah”.
Salah
seorang ahli obesitas berkomentar bahwa, walaupun kesimpulan-kesimpulan
dari penelitian adalah benar, restoran-restoran fast food lebih memilih
merespon keinginan masyarakat akan makanan yang cepat saji dan tidak
mahal. Ahli tersebut mengatakan bahwa menginformasikan pelanggan akan
kualitas makanan dan efek kesehatan dari fast food adalah salah satu
dari kemajuan kunci yang perlu dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar