Propolis, Lebih Berkhasiat Dibandingkan Pengobatan Medis Jutaan Rupiah
04/01/2010
Tinggalkan Komentar
Peti
mati dan lokasi pemakaman Tarsisius Sarbini sudah disiapkan. Kondisi
pria 61 tahun itu memburuk akibat penyakit jantung koroner. Dokter
menawarkan operasi by pass untuk mengatasi pencabut nyawa nomor wahid
itu, tetapi keluarga menolak..
Bagi pasangan Tarsisius Sarbini dan Sri
Subekti yang berprofesi guru, biaya operasi Rp150-juta itu sangat mahal.
‘Jika rumah saya jual juga tak menyelesaikan masalah. Saya tak mau
menyengsarakan anak-istri,’ kata Sarbini yang merokok sejak 1970 dan
menghabiskan 3 bungkus setiap hari mulai 1985 hingga 1995. Apalagi
menurut dokter yang merawat peluang sembuh setelah operasi hanya 50%.
Dalam kondisi pasrah itu sebuah peti mati pun disiapkan.
Tak ada pilihan lain bagi Sri Subekti
selain harus membawa suami kembali ke rumah. Pada 5 September 2005 itu
mereka meninggalkan rumahsakit di Bandung dan pulang ke Depok, Jawa
Barat. Pria kelahiran Banyumas, Jawa Tengah, 14 Maret 1944 itu hanya
terbaring. Seluruh aktivitasnya dilangsungkan di atas tempat tidur.
Keluarga bagai menanti dentang lonceng kematian Sarbini.
Pertahanan Kota
Jauh sebelum disarankan operasi, Sarbini
berupaya keras mencari kesembuhan. Ia mengkonsumsi beragam herbal.
Sekadar menyebut contoh ia rutin minum segelas rebusan daun keluwih
Artocarpus altilis. Lama konsumsi 3 bulan, belum juga membawa perubahan.
Ia juga disiplin menelan 9 jenis obat yang diresepkan dokter 3 kali
sehari, tetapi 7 sumbatan di jantung belum juga teratasi.
Beberapa hari setelah tiba di rumah, H
Anwar, orangtua dari murid yang ia didik, menyodorkan propolis. Sarbini
pun patuh dan mengkonsumsi masing-masing 3 kapsul propolis 3 kali
sehari. Tiga jenis obat dari dokter – sama dengan yang di konsumsi
sebelumnya – ia telan 1 jam setelah menelan propolis. Sepekan berselang,
pria 65 tahun itu merasakan khasiatnya. ‘Saya bisa berjalan 5 meter dan
mengangkat gayung,’ kata Sarbini.
Itu kemajuan luar biasa. Sebelumnya,
jangankan berjalan, bangkit dari tidur pun ia tak mampu. Dada yang
semula sakit seperti ditusuk-tusuk pisau, intensitasnya kian berkurang.
Keruan saja istri dan keluarganya senang bukan kepalang. Sebulan
kemudian ia merasa sangat bugar. Saat ditemui Trubus di rumahnya pada 16 Desember 2009, Sarbini tampak gagah.
Aktivitasnya jalan sehat ketika pagi dan
mengajar pada siang hingga sore hari. Singkat kata keluhan-keluhan yang
dulu ia rasakan, hilang sama sekali. Kesembuhannya memang belum ia
buktikan melalui pemeriksaan medis. Setelah kondisinya membaik, 4 tahun
terakhir Sarbini belum memeriksakan jantung lantaran biaya relatif
mahal, mencapai Rp25-juta.
Menurut dr Robert Hatibi di Jakarta
sembuhnya Sarbini dari penyumbatan pembuluh darah jantung karena
kemampuan propolis mengikat radikal bebas sehingga sumbatan terkikis.
Sumbatan itu akibat nikotin dalam rokok yang menebalkan dinding pembuluh
darah di jantung. Selain mengikis, ‘Propolis juga menjaga kemudian
mempertahankan elastisitas dan daya kapilaritas aorta serta vena
jantung,’ kata Hatibi.
.
Mumi
Propolis yang dikonsumsi Sarbini merupakan produk yang dihasilkan lebah. Spesies yang banyak diternakkan adalah Apis cerana dan Apis mellifera.
Propolis berbeda dengan madu, produk utama lebah. Madu terdapat di
dalam sarang heksagonal; propolis di luar sarang. Pada sarang buatan
berupa kotak kayu, lebah-lebah pekerja meletakkan propolis di celah
antarpapan, bingkai, atau tutup sarang.
Ir Hotnida CH Siregar MSi, ahli lebah
dari Institut Pertanian Bogor mengatakan lebah pekerja mengolah propolis
dari berbagai bahan seperti pucuk daun, getah tumbuhan, dan kulit
beragam tumbuhan seperti akasia dan pinus. Menurut Dolok Tinanda Haposan
Sihombing, ahli lebah dari Institut Pertanian Bogor, propolis merupakan
bahan campuran kompleks terdiri atas malam, resin, balsam, minyak, dan
polen.
Kata propolis berasal dari bahasa Yunani:
pro berarti sebelum, polis bermakna kota. Kota dalam kehidupan serangga
sosial itu adalah sarang. Secara harfiah propolis bermakna sebelum
sampai kota. Bagi lebah propolis bermanfaat menambal celah-celah sarang,
menutup lubang, dan mensterilkan sarang. ‘Kota’ lebah selalu dalam
kondisi steril berkat propolis.
Hotnida mengatakan fungsi propolis lain
adalah membungkus atau memumikan bangkai hama yang masuk ke sarang
lebah. Dengan demikian propolis menghentikan pertumbuhan dan penyebaran
bakteri, cendawan, dan virus sehingga penyakit tak tersebar dan sarang
tetap steril. Hama yang dibungkus dengan propolis pun menjadi awet dan
tak busuk lantaran propolis bersifat antibakteri. Metode itulah yang
ditiru oleh nenek moyang bangsa Mesir untuk mengawetkan jenazah.
Menurut Ir Bambang Soekartiko, pemilik
Bina Apiari, kualitas propolis tergantung dari sumber tanaman dan proses
pembuatan. Tanaman sumber propolis di negara subtropis seperti
Bulgaria, Korea, dan Rusia adalah pohon poplar Populus sp. Brasil
mempunyai Bacharis dracunculifolia dan Dalbergia sp masing-masing
sebagai sumber propolis hijau dan merah yang mempunyai bioflavonoid
tinggi. Brasil sohor sebagai negara utama produsen propolis di dunia.
Produknya yang terkenal adalah propolis
hijau bermutu tinggi karena kandungan bioflavonoid yang tinggi.
Flavonoid merupakan komponen tumbuhan yang bersifat sebagai bahan-bahan
anticendawan, antibakteri, antivirus, antioksidan, dan antiinflamasi.
‘Di Indonesia belum ada penelitian jenis tanaman sumber propolis yang
kandungan bioflavonoid tinggi,’ kata Soekartiko (baca: Rahasia dalam Sebuah Sarang halaman 25).
.
Kotoran?
Warna propolis beragam, meski pada
umumnya cokelat gelap. Namun, kadang-kadang ditemukan juga propolis
berwarna hijau, merah, hitam, bahkan putih tergantung dari sumber resin.
Produksi propolis relatif kecil, 20 gram setahun dari 200.000 lebah.
Karena warnanya yang cenderung gelap itulah banyak peternak lebah
menganggap propolis sebagai kotoran.
Apalagi para peternak itu juga belum
mengetahui khasiat propolis. Oleh karena itu mereka justru membuang
propolis dari sarang karena menganggap kotor. Padahal, untuk memanen
propolis, relatif mudah. Peternak mengerok secara hati-hati dan
mengekstraknya (baca: Kuncinya pada Pelarut halaman 20). Nah, karena
jarang dilirik peternak, maka penggunaan propolis untuk kesehatan kalah
populer ketimbang produk lebah lain seperti madu dan royal jeli.
Peternak lebah di Amerika Serikat juga menganggap propolis sebagai bahan
pengganggu. Propolis melekat di tangan, pakaian, dan sepatu ketika
cuaca panas serta berubah keras dan berkerak ketika dingin.
Padahal, harga propolis jauh lebih mahal
daripada madu. Saat ini di Indonesia harga propolis di tingkat peternak
mencapai Rp700.000; madu, Rp35.000 per kg. Baru pada akhir 1990-an
propolis dilirik sebagai bahan berkhasiat ketika Jepang meriset lem
lebah untuk kesehatan. Takagi Y dari Sekolah Kesehatan Universitas
Suzuka membuktikan keampuhan propolis meningkatkan sistem imunitas
tubuh. Riset lain dari University of Japan membuktikan bahwa propolis
mengurangi risiko sakit gigi. Dari pembuktian ilmiah itulah penggunaan
propolis sohor di Jepang.
Menurut Hotnida penggunaan propolis di
Indonesia juga terpengaruh hasil riset di Jepang. Masyarakat di
Indonesia ramai menggunakan lem lebah alias propolis pada 2 tahun
terakhir. Itu sejak kehadiran beberapa produsen dan distributor seperti
PT Ratu Nusantara, CV Cahya Sejahtera, PT Melianature Indonesia, dan PT
High Dessert Indonesia. Di pasaran kini terdapat beragam produk berbasis
propolis seperti kapsul propolis murni, cairan propolis murni, dan
campuran propolis dan madu.
.
Riset Ilmiah
Seiring dengan tren pemanfaatan propolis,
para periset menguji ilmiah lem lebah itu. Dra Mulyati Sarto MSi,
peneliti di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, membuktikan bahwa
propolis sangat aman dikonsumsi. Dalam uji praklinis, Mulyati
membuktikan LD50 propolis mencapai lebih dari 10.000 mg. LD50 adalah lethal dosage alias dosis yang mematikan separuh hewan percobaan.
Jika dikonversi, dosis itu setara 7 ons
sekali konsumsi untuk manusia berbobot 70 kg. Faktanya, dosis konsumsi
propolis di masyarakat amat rendah, hanya 1 – 2 tetes dalam segelas air
minum. Dosis penggunaan lain pun hanya 1 sendok makan dilarutkan dalam
50 ml air.
‘Tingkat toksisitas propolis sangat
rendah, jika tak boleh dibilang tidak toksik,’ kata Mulyati. Bagaimana
efek konsumsi dalam jangka panjang? Master Biologi alumnus Universitas
Gadjah Mada itu juga menguji toksisitas subkronik. Hasilnya konsumsi
propolis dalam jangka panjang tak menimbulkan kerusakan pada darah,
organ hati, dan ginjal. Dua uji ilmiah itu – toksisitas akut dan
toksisitas subkronik – membuktikan bahan suplemen purba itu sangat aman
dikonsumsi.
Propolis itu pula yang dikonsumsi Evie
Sri, kepala Sekolah Dasar Negeri Kertajaya 4 Surabaya, untuk mengatasi
kanker payudara stadium IV. Evie akhirnya sembuh dari penyakit mematikan
itu. Kesembuhannya selaras dengan riset Prof Dr Mustofa MKes, peneliti
di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang meriset in vitro
propolis sebagai antikanker. Sang guru besar menggunakan sel HeLa dan
Siha – keduanya sel kanker serviks – serta T47D dan MCF7 (sel kanker
payudara).
Selain itu ia juga menguji in vivo pada
mencit yang diinduksi 20 mg dimethilbenz(a)anthracene (DMBA), senyawa
karsinogenik pemicu sel kanker. Frekuensi pemberian 2 kali sepekan
selama 5 minggu. Hasil riset menunjukkan propolis mempunyai efek
sitotoksik pada sel kanker. Nilai IC50 pada uji in vitro mencapai 20 – 41 μg/ml. IC50 adalah inhibition consentration alias konsentrasi penghambatan propolis terhadap sel kanker.
Untuk menghambat separuh sel uji coba,
hanya perlu 20 – 41 μg/ml. Angka itu setara 0,02 – 0,041 ppm. Bandingkan
dengan tokoferol yang paling top sebagai antioksidan. Nilai IC50tokoferol
cuma 4 – 8 ppm. Artinya ntuk menghambat radikal bebas dengan propolis
perlu lebih sedikit dosis ketimbang tokoferol. Dengan kata lain nilai
antioksidan propolis jauh lebih besar daripada tokoferol.
Pada uji in vivo, propolis
berefek antiproliferasi. Proliferasi adalah pertumbuhan sel kanker yang
tak terkendali sehingga berhasil membentuk kelompok. Dari kelompok itu
muncul sel yang lepas dari induknya dan hidup mandiri dengan ‘merantau’
ke jaringan lain. Antiproliferasi berarti propolis mampu menghambat
pertumbuhan sel kanker.
‘Terjadi penurunan volume dan jumlah
nodul kanker pada tikus yang diberi 0,3 ml dan 1,2 ml propolis,’ ujar dr
Woro Rukmi Pratiwi MKes, SpPD, anggota tim riset. Dalam penelitian itu
belum diketahui senyawa aktif dalam propolis yang bersifat antikanker.
Namun, menurut dr Ivan Hoesada di Semarang, Jawa Tengah, senyawa yang
bersifat antikanker adalah asam caffeat fenetil ester.
.
Terpadu
Banyak bukti empiris yang menunjukkan
penderita-penderita penyakit maut sembuh setelah konsumsi propolis.
‘Penyakitnya berat yang dokter spesialis sudah pasrah,’ kata dr Ivan.
Sekadar menyebut beberapa contoh adalah Siti Latifah yang mengidap
stroke, Wiwik Sudarwati (gagal ginja), dan Rohaya (diabetes mellitus).
Menurut dr Hafuan Lutfie MBA mekanisme kerja propolis sangat terpadu.
Dalam menghadapi sel kanker, misalnya, propolis bersifat antiinflamasi
alias antiperadangan dan anastesi atau mengurangi rasa sakit.
Yang lebih penting propolis menstimuli
daya tahan tubuh. ‘Tubuh diberdayakan agar imunitas bekerja sehingga
mampu memerangi penyakit,’ kata Lutfie, dokter alumnus Universitas
Sriwjaya. Kemampuan propolis meningkatkan daya tahan tubuh disebut
imunomodulator. Dr dr Eko Budi Koendhori MKes dari Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga membuktikan peningkatan kekebalan tubuh tikus yang
diberi propolis. Biasanya infeksi Mycobacterium tuberculosis – bakteri
penyebab tuberkulosis (TB) – menurunkan kekebalan tubuh dengan indikasi
anjloknya interferon gamma dan meningkatkan interleukin 10 dan TGF.
Interferon gamma adalah senyawa yang diproduksi oleh sel imun atau sel T
yang mengaktifkan sel makrofag untuk membunuh kuman TB. Interleukin dan
TGF merupakan senyawa penghambat interferon gamma.
Doktor ahli tuberkulosis itu membuktikan
interferon gamma tikus yang diberi propolis cenderung meningkat hingga
pekan ke-12. Sebaliknya interleukin 10 justru tak menunjukkan perbedaan
bermakna. ‘Pemberian propolis pada mencit yang terinfeksi TB mampu
mengurangi kerusakan pada paru-paru dengan cara meningkatkan sistem imun
tubuh,’ kata dr Eko.
.
Link referensi: http://www.trubus-online.co.id/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=1&artid=221Melia Propolis
https://encrypted-tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSQSoHsF1JhvRI_uiaAFWo_MtQzXgHvT7MT8s6-VJu97l4qW5xWoGaV-
Propolis
dikumpulkan oleh lebah dari tumbuh-tumbuhan atau pucuk muda dan kulit pohon
terutama pohon poplar lalu dicampurkan dengan air liurnya, yang digunakan untuk
menambal lubang dalam sarang lebah yang sekaligus juga melindungi sarang lebah
dari serangan virus, bakteri dan jamur. Propolis yang berbahan dasar air liur
lebah ini, ternyata merupakan obat alami yang bisa dipakai untuk menyembuhkan
berbagai macam penyakit.
Khasiat Melia Propolis Sebagai Obat Alami
Propolis sanggup
menyembuhkan diabetes
dan gangren, yang merupakan penyakit tidak bisa disembuhkan
secara medis, bahkan tanpa suntik insulin dan amputasi. Penderita kanker
stadium lanjut yang telah divonis tidak memliki harapan, juga bisa
sembuh dengan propolis. Segala jenis penyakit maut lainnya seperti stroke,
sakit jantung, batu ginjal, gagal ginjal, hepatitis, dan bahkan AIDS
juga sanggup ia taklukkan.
Kandungan antioksidan 1 tetes propolis =
antioksidan 500 buah jeruk. Disamping itu, propolis kaya akan asam
amino, vitamin-vitamin, dan bioflavonoids.
Propolis sebagai
pengobatan alami, mengandung zat aktif yang berfungsi sebagai obat untuk
berbagai macam penyakit. Fungsi pengobatan meliputi hal-hal sebagai berikut :
- Propolis sebagai antibiotik alami, antiviral dan sekaligus antifungal alami tanpa efek samping.
- Propolis menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan bakteri, misalnya: thypus, diare/muntaber dan sebagainya. Dapat juga untuk bau ketiak yang sangat mengganggu, karena di dalam lipatan ketiak terdapat bakteri atau jamur yang menyebabkan bau.
- Propolis menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan virus, misalnya: demam berdarah, flu, TBC dan sebagainya.
- Propolis menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan jamur, misalnya: eksim, panu, keputihan, ketombe dan sebagainya.
- Propolis sebagai Anti peradangan (infeksi dan luka), misalnya: maag, luka luar, radang tenggorokan, sakit gigi, radang ginjal, luka bakar dan sebagainya.
- Propolis sebagai antikanker dan mutagenesis sel, misalnya: kanker, tumor, mioma, kista dan sebagainya.
- Propolis berfungsi untuk membersihkan pembuluh darah dan detoksifikasi.
- Propolis berfungsi sebagai pembuangan racun, misalnya: asam urat, kolesterol, trigliserin, darah tinggi, jantung, stroke, diabetes mellitus, dan sebagainya.
- Propolis juga penyembuh ajaib bagi penyakit seperti ateriosklerosis atau pengapuran pembuluh darah oleh lemak, berbagai infeksi, gangguan pencernaan, gangguan pernafasan, penyakit syaraf, arthritis dan rematik.
- Propolis sebagai penetral racun dalam tubuh yang sangat bagus buat mengurangi resiko gagal ginjal dan sekaligus antioksidan kuat yang akan mencegah kanker
- Propolis meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Untuk pemesanan hubungi
085736442799 ( melayani grosir dan eceran)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar