Kayu Manis Tangkal Kolesterol Tinggi, Aterosklerosis, dan Kanker Hati Ganas
12/10/2011
Kayu
manis yang selama ini dikenal sebagai penyedap masakan dan pengharum
makanan, sebetulnya mengandung senyawa aktif yang dapat menangkal kanker
hati ganas, menurunkan kadar lemak dan kolesterol, serta menolong para
pengidap diabetes melitus. Bagaimana memanfaatkannya?
Sejak abad ke-16, kayu manis (Cinnamomum
burmannii) telah digunakan sebagai bumbu masak. Di dunia terdapat 54
jenis kayu manis (Cinnamomum spp), 12 jenis di antaranya terdapat di
Indonesia. Jenis tanaman kayu manis yang banyak dikembangkan di
Indonesia adalah Cinnamomum burmannii BL, lebih dikenal dengan nama
Cassia vera.
Kayu manis termasuk dalam famili
Lauraceae. Rempah-rempah ini diduga berasal dari Sri Lanka dan India
Selatan, meski tumbuh subur di Jawa, Sumatera, India Barat, Brasil,
Vietnam, Madagaskar, dan Mesir. Di dunia internasional, kayu manis
dikenal dengan nama cinnamon, yang berasal dari bahasa Yunani kinnamon.
Kayu manis juga terkenal dengan nama sweet wood.
.
Bukan sembarang kulit
Kayu manis mempunyai bentuk seperti
batang yang berdiameter kecil dan ada yang berukuran panjang ataupun
pendek. Warna bagian luar dan dalam kayu manis adalah cokelat muda.
Sifat kimia kayu manis adalah pedas, sedikit manis, hangat, dan wangi.
Hasil utama tanaman kayu manis adalah kulit batang dan dahan, sedangkan
hasil ikutan yang berupa ranting dan daun biasanya diolah menjadi minyak
atsiri.
Kulit kayu manis dan hasil olahannya
banyak digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi, kosmetika,
dan rokok. Pemakaian kulit kayu manis dapat dilakukan dalam bentuk asli
(bubuk), minyak atsiri, atau oleoresin.
Minyak atsiri kayu manis diperoleh dari
kulit, ranting, dan daunnya, dengan cara penyulingan. Kandungan minyak
atsiri dalam kulit kayu manis 1,3-2,7 persen. Sementara itu, oleoresin
diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut organik tertentu.
.
Penurun kolesterol dan lemak
Penelitian Fauzan Azima
(2004), mahasiswa Program Doktor di Program Studi Ilmu Pangan IPB
menunjukkan, ekstrak kulit pohon kayu manis efektif untuk menghambat
pembentukan Low Density Lipoprotein (LDL = kolesterol jahat) di dalam
darah.
Penelitian dilakukan dengan pemberian
ekstrak kayu manis sebanyak 100-200 miligram per kilogram berat badan
kelinci percobaan selama 12 pekan. Pada akhir percobaan ditemukan total
kolesterol kelici turun dari 443,3 menjadi 139,1 mg/dl, kadar LDL turun
dari 268,5 menjadi 95,8 mg/dl, serta trigliserida turun dari 122,2
menjadi 61,2 mgAl.
LDL disebabkan kolesterol jahat karena
berperan rnengangkut kolesterol dari jaringan ke dalam plasma melalui
proses enclositosis. Proses ini menyebabkan tingginya kadar kolesterol
di dalam darah, sehingga dapat menimbulkan penyumbatan pada pembuluh
darah.
Pemberian ekstrak kayu manis juga dapat
menurunkan perlemakan pada hati kelinci. Perlakuan yang sama juga
menurunkan kadar homosistein, yaitu suatu senyawa yang mendorong
terjadinya aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah). Kadar
homosistein menurun dari 25 mikromol per liter menjadi 9,9 mikromol per
liter serum.
Sebaliknya, kolesterol baik atau High
Density Lipoprotein (HDL) naik dari 32,4 menjadi 50,0 mg/dl. HDL adalah
pembersih kolesterol yang berfungsi memindahkan kolesterol plasma dari
sel mati atau membran yang hancur. Orang sehat memiliki rasio LDL
terhadap HDL senilai 3,5.
Riset juga menunjukkan, kelinci yang
diberi ekstrak kayu manis berisiko terkena aterosklerosis 4,2 kali lebih
rendah daripada kelinci yang tak diberi ekstrak. Ekstrak kayu manis
juga berpotensi sebagai antihiperkolesterolemia (penurun kolesterol) dan
mencegah timbunan lemak di hati.
Disimpulkan, ekstrak kayu manis
mengandung senyawa fitokimia yang berpotensi sebagai antioksidan,
antagregasi platelet, antihiperkolesterolemia, serta mampu mencegah
perlemakan hati dan pembentukan lesi pada aorta kelinci percobaan.
Menurut Azima (2004), kulit kayu manis
tersusun atas senyawa sinamaldehide, turunan dari senyawa fenol. Di
dunia kedokteran, senyawa sinamaldehid diketahui memiliki sifat
antiagregasi platelet (kolesterol yang menempel di pembuluh darah).
Agregasi (pengumpulan) platelet menyebabkan terjadinya aterosklerosis.
Senyawa yang sangat bermanfaat pada
ekstrak kayu manis adalah tanin, flavonoid, triterpenoid, dan saponin.
Keempatnya berperan sebagai antipenggumpalan sel darah merah,
antioksidan, dan antihiperkolesterolemia (penurun kolesterol).
Selain dapat mencegah aterosklerosis,
kayu manis diketahui mengandung senyawa antioksidan yang efektif untuk
mencegah kanker. Kekuatan antioksidan kayu manis yang diekstrak dengan
etanol ternyata lebih baik dibandingkan dengan BHT (antioksidan
sintetis) dan tokoferol (antioksidan alami), pada konsentrasi sama.
Senyawa fitokimia yang berperan sebagai antioksidan pada kayu manis
adalah tanin dan flavonoid.
Oleh: Prof.Dr.Made Astawan, ahli teknologi pangan dan gizi, pengasuh rubrik di tabloid Gaya Hidup Sehat.
Sumber: KompasHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar