Minyak Kedelai Jenis Baru Lebih Berbahaya daripada Minyak Kedelai Jenis Lama
07/09/2011
Lemak
trans yang berbahaya bagi jantung, menimbulkan permintaan besar dari
masyarakat akan suatu jenis minyak kedelai yang baru. Beberapa
perusahaan makanan telah merekrut para petani untuk menanam kedelai
jenis baru (GMO = Genetically Modified Organisms). Kedelai GMO
merupakan jenis kedelai yang telah dimanipulasi genetikanya. Alasan
mereka akan perlunya meningkatkan produksi kedelai jenis baru/GMO yaitu:
- Tidak Memerlukan Proses Hidrogenasi
Kedelai GMO mengandung
level asam yang lebih rendah, yaitu asam yang biasanya akan membuat
kedelai jadi busuk atau tengik. Dengan demikian tidak diperlukan proses
hidrogenasi, yaitu proses pengawetan yang menimbulkan adanya lemak
trans. Kacang kedelai pada umumnya mengandung kurang lebih 7% asam
linolenic. Kedelai GMO mengandung hanya 1 – 3 %.
- Melampaui Persediaan
Penggunaan minyak telah
meningkat sejak FDA (BPOM-nya Amerika) mewajibkan para produsen makanan
untuk dengan jujur mencantumkan tulisan lemak trans dalam label makanan
mereka. Sebagai hasilnya, permintaan akan kedelai GMO jadi melampaui
persediaan.
Perusahaan makanan
Kellogg memakai minyak kedelai GMO yang sudah dimodifikasi genetikanya,
pada produk-produk camilannya untuk menghilangkan lemak trans.
.
Kadar Omega-6 Berlebih yang Membahayakan Kesehatan
Mengapa minyak kedelai jenis baru yang
termodifikasi genetikanya ini, bisa lebih membahayakan kesehatan kita
dibandingkan minyak kedelai lama? Bukankah minyak kedelai jenis baru ini
yang oleh masyarakat awam dianggap “lebih sehat” karena tidak
mengandung lemak trans?
Jawabannya: Karena ia mengandung 100 kali
lebih banyak level omega-6, jauh lebih banyak perbandingannya dari
level omega-3 yang perlu kita konsumsi.
Kebutuhan kita akan lemak omega-6
sebenarnya sudah terpenuhi karena ia ada di hampir semua produk hewan
dan tanaman. Jadi kemungkinan untuk kekurangan lemak omega-6 akan sangat
jarang kita temui kecuali pada vegan dengan diet rendah lemak.
Tubuh manusia tidak dirancang oleh Tuhan
untuk mengonsumsi banyak omega-6. Terlalu banyak mengonsumsi omega-6
dari minyak nabati bisa meningkatkan resiko:
• Asma
• Kebutaan
• Penyakit jantung
• Kanker
• Asma
• Kebutaan
• Penyakit jantung
• Kanker
Kebanyakan orang tidak akan pernah
kekurangan lemak omega-6, namun sayang, tidak banyak yang cukup
mengonsumsi lemak omega-3. Kebanyakan orang kekurangan lemak yang sangat
penting ini.
Untuk menyeimbangkan kebutuhan akan
omega-6 dan omega-3, akan lebih bijaksana jika Anda berhenti memakai
minyak kedelai, dan menggantikannya dengan minyak kelapa atau minyak
zaitun. Selain itu, hindari atau kurangi sebanyak mungkin makanan olahan
yang biasanya memakai minyak kedelai dan zat aditif lainnya.
.
Resiko Kesehatan Serius dari Produk GMO
Dokter Jeffrey Smith, dalam bukunya yang berjudul “Seeds of Deception” dan “Genetik Roulette”, telah memberikan informasi lengkap berbagai bahaya makanan GMO.
Menurut dokumentasi dr smith, setidaknya
ada 65 risiko kesehatan serius dampak dari mengkonsumsi produk GMO.
Beberapa contohnya adalah sebagai berkut:
1. Keturunan tikus yang diberi makan kedelai GMO menunjukkan peningkatan lima kali lipat resiko kematian, bayi yang dilahirkan tidak cukup berat badan, dan adanya ketidakmampuan bereproduksi.
2. Tikus jantan yang diberi makan kedelai GMO, mengalami kerusakan sel-sel sperma muda.
3. Dapat merubah Fungsi DNA dari Embrio Tikus yang diberi makan kedelai GMO.
4. Beberapa petani di AS telah melaporkan masalah kemandulan atau kesuburan antara babi dan sapi yang diberi makan Varietas Jagung GMO
5. Penyidik di India telah mendokumentasikan masalah kesuburan, aborsi, kelahiran prematur, dan masalah kesehatan serius, termasuk kematian, di antara kerbau yang diberi makan biji kapas GMO .
6. Hewan yang mengonsumsi makanan GMO mengalami pendarahan perut, berpotensi bertumbuhnya sel pra-kanker, kerusakan organ dan sistem kekebalan tubuh, peradangan ginjal, masalah dengan darah, sel hati, dan kematian yang tidak dapat dijelaskan.
7. Alergi terhadap kedelai telah meningkat setelah pengenalan cara menanam dengan metode GMO.
8. Gen dari tanaman GMO merubah bakteri usus manusia, menjadi seperti “pabrik pestisida hidup” dalam flora usus Anda.
1. Keturunan tikus yang diberi makan kedelai GMO menunjukkan peningkatan lima kali lipat resiko kematian, bayi yang dilahirkan tidak cukup berat badan, dan adanya ketidakmampuan bereproduksi.
2. Tikus jantan yang diberi makan kedelai GMO, mengalami kerusakan sel-sel sperma muda.
3. Dapat merubah Fungsi DNA dari Embrio Tikus yang diberi makan kedelai GMO.
4. Beberapa petani di AS telah melaporkan masalah kemandulan atau kesuburan antara babi dan sapi yang diberi makan Varietas Jagung GMO
5. Penyidik di India telah mendokumentasikan masalah kesuburan, aborsi, kelahiran prematur, dan masalah kesehatan serius, termasuk kematian, di antara kerbau yang diberi makan biji kapas GMO .
6. Hewan yang mengonsumsi makanan GMO mengalami pendarahan perut, berpotensi bertumbuhnya sel pra-kanker, kerusakan organ dan sistem kekebalan tubuh, peradangan ginjal, masalah dengan darah, sel hati, dan kematian yang tidak dapat dijelaskan.
7. Alergi terhadap kedelai telah meningkat setelah pengenalan cara menanam dengan metode GMO.
8. Gen dari tanaman GMO merubah bakteri usus manusia, menjadi seperti “pabrik pestisida hidup” dalam flora usus Anda.
Dengan melihat berbagai dampak merusak
dari kedelai jenis baru/GMO, sudah bisa dipastikan bahwa minyak dari
kedelai GMO juga mampu membawa kerusakan serius bagi kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar